Tampilkan postingan dengan label KARYA PUISI OLEH SISWA-SISWI SMKN 3 GOWA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KARYA PUISI OLEH SISWA-SISWI SMKN 3 GOWA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 November 2024

KARYA PUISI OLEH SISWA-SISWI SMKN 3 GOWA (Part 1)

1.     TANAH TUMPAH DARAH KU

Ardiansyah Saputra

Aku tak ingin melihat bangsa ku Kalah oleh waktu

Dan aku tak ingin melihat bangsaku

Jatuh dan tenggelam ke dalam kehancuran Kehancuran

Tekad ku yang tinggi

Untuk tanah ini aku rela berkorban

Disaat percaya diriku muncul

Disaat itulah semangatku semakin membara

Selama matahari masih menyinari dunia ini Aku tidak akan berhenti sedetik pun Melindungi dan mempertahankan negeri ini

Walaupun saat aku menyatu dengan tanah negeriku.

2.     DIBALIK KATA MERDEKA

Ardiansyah Saputra

Negeriku, Indonesiaku,

Negeri yang kaya akan rempah-rempah Negeri yang penuh perjuangan dan rintangan Negeri yang penuh pengorbanan

Merdeka, Yang katanya terbebas dari penjajah Para pejuang mati bersimbah darah, Generasi muda yang lupa akan sejarah

Negeri ku yang makmur

Negeri yang katanya tidak di jajah lagi Namun masyarakatnya yang masih tersiksa

Karena para pemimpin yang merampas hak masyarakat.

 

3.     JANJI SANG LANGIT

Ardiansyah Saputra

Berdiri di penghujung hari Menanti hadirnya kembali Berharap langit Kemabli menyapa rindu yang telah lama ku simpan

Langit pernah berjanji Bahwa dia akan kembali Tapi akhirnya dia mengingkari janji Semua berubah menjadi angan Juga harapan yang tak berkesudahan

Lagi-lagi, kelabu nya Mega yang hadir Mengejekku yang kini merenunginya Harusnya aku mulai sadar

Bukan malah menambah sabar Untuk sampaikan rindu yang telah lama ku simpan

 

4.     JUDUL: KEKASIH KU

Kekasih ku

Kau begitu cantik bagaikan malam rembulan Kau begitu indah bagaikan senja Kau begitu mempesona bagaikan aurora

Ketika aku melihat senyumanmu kamu Begitu manis dan cantik Manis senyumanmu membuatku lupa Akan segalanya

Kau yang kuinginkan dalam hidupku, Kau yang akan ku perjuangkan Kau yang akan ku miliki selamanya

PENCIPTA: Muh Raehan A

 

5.     JUDUL:ORANG TUA KU

Orang tua ku

Kau rela bekerja di bawah terik panas matahari,

Hanya untuk menyekolahkan ku,

Agar aku bisa mencapai cita-cita ku

Kau rela membuat ku jauh dari mu

jauh dari saudara ku dan jauh dari kampung halaman ku

Agar aku bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu

Aku hanya bisa mendengar suaramu

Menanyakan kabar mu melalui telepon

Orang tua ku aku rindu padamu

PENCIPTA:Muh Raehan A

 

6.     AWAL PERTEMUAN

teringat satu waktu

Saat aku awal mengenalmu

hanya lambaian dan senyuman

Menjadi cara penghubung

namun perkenalan kita tak begitu lama

mungkin kau akan pergi mengejar cahaya

meninggalkanku dalam gelita

Kosong tak bermaya

aku berharap kita akan bertemu semula

tak tau kapan dimana dan waktunya kapan

Ku hanya ingin kita bersua semula.

PENCIPTA: Faizur Reyhan.

 

7.     AYAH

apa kabar yah?

anakmu sudah tumbuh dewasa setelah melewati jalan yang panjang dan serumit ini yah.

ayah, kadang anakmu ingin kembali kecil lagi.

bukan karena tak terima tumbuh dewasa,

tetapi karena ingin melihat mu kembalii.

melihat hadir mu yang menyapa.

dan melihat hadirmi tanpa pernah ada rindu tak temu yang tercipta.

tapi ayah jangan cemas

kadang kala, anakmu memang tak baik baik saja.

tapi ayah juga tahu kan?

anak mu sekarang jadi benteng tertinggi buat ibuku.

anak sekarang tumbuh lebih tangguh dan berani.

karena anak mu ini percaya,

"meski tak lagi kamu di sampingku, ada ibuku yang selalu ada di samping diri ku, menemani tiap langkahku yang berat."

PENCIPTA: Faizur Reyhan

 

8.     TANAH TUMPAH DARAH KU

Ardiansyah Syaputra

Aku tak ingin melihat bangsa ku Kalah oleh waktu

Dan aku tak ingin melihat bangsaku

Jatuh dan tenggelam ke dalam kehancuran Kehancuran

Tekad ku yang tinggi

Untuk tanah ini aku rela berkorban Disaat percaya diriku muncul

Disaat itulah semangatku semakin membara

Selama matahari masih menyinari dunia ini Aku tidak akan berhenti sedetik pun Melindungi dan mempertahankan negeri ini

Walaupun saat aku menyatu dengan tanah negeriku

 

9.     DIBALIK KATA MERDEKA

Ardiansyah Syaputra

Negeriku, Indonesiaku,

Negeri yang kaya akan rempah-rempah Negeri yang penuh perjuangan dan rintangan Negeri yang penuh pengorbanan

Merdeka,

Yang katanya terbebas dari penjajah Para pejuang mati bersimbah darah, Generasi muda yang lupa akan sejarah

Negeri ku yang makmur

Negeri yang katanya tidak di jajah lagi Namun masyarakatnya yang masih tersiksa

Karena para pemimpin yang merampas hak masyarakat.

10.JANJI SANG LANGIT

Ardiansyah Syaputra

Berdiri di penghujung hari Menanti hadirnya kembali Berharap langit Kemabli

Menyapa rindu yang telah lama ku simpan

Langit pernah berjanji Bahwa dia akan kembali

Tapi akhirnya dia mengingkari janji Semua berubah menjadi angan

Juga harapan yang tak berkesudahan

Lagi-lagi, kelabu nya Mega yang hadir Mengejekku yang kini merenunginya Harusnya aku mulai sadar

Bukan malah menambah sabar

Untuk sampaikan rindu yang telah lama ku simpan

 

11.KEKASIH KU

Kekasih ku

Kau begitu cantik bagaikan malam rembulan

Kau begitu indah bagaikan senja

Kau begitu mempesona bagaikan aurora

Ketika aku melihat senyumanmu kamu

Begitu manis dan cantik

Manis senyumanmu membuatku lupa

Akan segalanya

Kau yang kuinginkan dalam hidupku

Kau yang akan ku perjuangkan

Kau yang akan ku miliki selamanya

PENCIPTA: Muh Raehan A

 

12.ORANG TUA KU

Orang tua ku

Kau rela bekerja di bawah terik panas matahari,

Hanya untuk menyekolahkan ku,

Agar aku bisa mencapai cita-cita ku

Kau rela membuat ku jauh dari mu

jauh dari saudara ku dan jauh dari kampung halaman ku

Agar aku bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu

Aku hanya bisa mendengar suaramu

Menanyakan kabar mu melalui telepon

Orang tua ku aku rindu padamu

PENCIPTA:Muh Raehan A

 

13.AWAL PERTEMUAN

teringat satu waktu

Saat aku awal mengenalmu

hanya lambaian dan senyuman

Menjadi cara penghubung

namun perkenalan kita tak begitu lama

mungkin kau akan pergi mengejar cahaya

meninggalkanku dalam gelita

Kosong tak bermaya

aku berharap kita akan bertemu semula

tak tau kapan dimana dan waktunya kapan

Ku hanya ingin kita bersua semula

PENCIPTA: Faizur Reyhan

 

14.AYAH

apa kabar yah?

anakmu sudah tumbuh dewasa setelah melewati jalan yang panjang dan serumit ini yah.

ayah, kadang anakmu ingin kembali kecil lagi.

bukan karena tak terima tumbuh dewasa,

tetapi karena ingin melihat mu kembalii.

melihat hadir mu yang menyapa.

dan melihat hadirmi tanpa pernah ada rindu tak temu yang tercipta.

tapi ayah jangan cemas

kadang kala, anakmu memang tak baik baik saja.

tapi ayah juga tahu kan?

anak mu sekarang jadi benteng tertinggi buat ibuku.

anak sekarang tumbuh lebih tangguh dan berani.

karena anak mu ini percaya,

"meski tak lagi kamu di sampingku, ada ibuku yang selalu ada di samping diri ku, menemani tiap langkahku yang berat."

PENCIPTA: Faizur Reyhan

 

15.Kereta malam

Fildzah Nazifa Ghassani

Malam ini kota bahkan bermimpi indah

Namun, tubuh yang transparan ini rasanya kan hancur menjadi butiran gelembung

Menghilang di antara butiran cahaya

Tanpa ada yang menyadari

Karena, aku hanyalah hantu.

Kereta malam yang berjalan di laut hitam

Berhenti saat bulan menjadi merah

Tuan serigala yang menunjukkan taringnya bertanya kepadaku

Apa kisahmu sampai di sini saja?

Ku angkat Leher panjang ini

Hanya untuk menatap wajahmu yang tersenyum hangat..

Butiran bintang itu berjatuhan layaknya rintikan meteor..

Malam gelap kembali bercahaya seolah berkata

Aku tidak ingin..Tidak sekarang.

 

Walaupun bunga ingin aku tertidur untuk selamanya

Walaupun suatu saat..

Akal ini akan menghilang ditelan kegelapan

Aku masih ingin ke stasiun selanjutnya.

 

16.Hujan

Fildzah Nazifa Ghassani

Diriku terjatuh dan menghilang di antara hujan

Tanam kasih yang terlupakan

Di antara matahari dan pelangi yang dinantikan

Aku adalah hujan...

Jika aku adalah hujan

Kuharap diri ini tidak akan menyakitimu

Jika aku adalah awan

Kuharap diri ini tidak menjadi awan kelabu mu

Aku hujan yang menyakiti tanpa menyadari

Yang suatu saat akan menghilang tenggelam di lautan

Jika kehangatan adalah pilihannya

Kuharap aku bisa menjadi matahari mu

 

17.Sahabatku yang jauh

Sahabat ku yang jauh

Biar pun kita terpisah

Terhalang oleh jarak

Bukan berarti memutus persahabatan

Aku tidak akan melupakan mu

 

Sahabatku yang jauh

Jangan lah engkau melupakan aku

Sahabatku, aku mencari sosok mu

Di setiap hari-hari ku

Keseharian ku terasa kurang tanpa kamu disampingku

Aku berharap kita dipertemukan suatu saat nanti

Meskipun dalam waktu yang begitu lama

PENCIPTA: MUH INDIRGA IRSYA PUTRA

 

18.Semangat berpendidikan

Seorang siswa yang mengejar pendidikan

Tidak mengenal lelah dan putus asa

Akan ku lawan rasa malas

Demi masa depan yang cerah

Ku tanam kan semangat di jiwa ku

Semangat berpendidikan

Semangat untuk berpendidikan yang tidak pernah pudar

Segala rintangan akan ku lewati

Saya tidak akan menyia-nyiakan waktu yang

Diberikan tuhan Demi menuntut ilmu yang bermanfaat

Saya akan membuktikan dengan pendidikan Kita akan menuju kesuksesan

PENCIPTA: MUH INDIRGA IRSYA PUTRA

 

19.Irisan Tinta

Fildzah Nazifa Ghassani

Hidup hanyalah irisan tinta pena

Ku rangkai cerita dengan darah

Mengiris detik demi detik

Hingga tetesan tinta terakhir...

Akhir kisah ku ditentukan oleh pena

Yang menusuk hati ini hingga berlubang

Sakit...

Sungguh sakit rasanya

Kata demi kata..

Pertanyaan demi pertanyaan...

Tangan ini mengiris tanpa arah,

Hingga ku tenggelam di lautan hitam

 

Leher ini terlilit benang,

Yang mencekik leherku yang panjang

Sungguh sesak..

Untuk berenang ke depan

Dengan cahaya kecil di lubang hati ini..

Ku ambil lembar demi lembar

Ku robek kertas ini lembar demi lembar

Hingga titisan tinta terakhir.

20.Roda Kehidupan

Karya: Ikhsan putra

Setiap pagi matahari menyapa,

Menghangatkan jiwa yang terlena,

Dalam hiruk pikuk kota yang ramai,

Langkah-langkah kecil mulai bercerita.

Bising klakson dan deru mesin,

Menyatu dalam simfoni kehidupan,

Manusia berlomba mengejar mimpi,

Di jalan yang tak selalu mulus.

Dalam senyum ada rasa letih,

Dalam canda ada asa yang tertunda,

Tapi semangat tak pernah padam,

Karena hidup adalah perjalanan.

Tiap detik adalah anugerah,

Dalam sederhana, bahagia tercipta,

Hari ini kita melangkah bersama,

Mengejar cahaya di ujung sana.

Terkadang, kita tersandung batu,

Namun bangkit adalah pilihan,

Karena di balik awan mendung,

Selalu ada pelangi yang menunggu.

Malam tiba, bintang bercerita,

Tentang harapan yang tak pernah sirna,

Dan kita tertidur dalam doa,

Untuk hari esok yang lebih bermakna.


Typical question for an employement interview

  A.      Typical question for an employement interview   Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawa...