Minggu, 24 November 2024

KARYA PUISI OLEH SISWA-SISWI SMPN 33 MAKASSAR (A)

 

1.      Karya : Muh al Ikhsan

1.     Malam

Malam itu gelap,

Hutan makin kelam,

Tak pernah kulihat cahaya

Dalam hidup yang kutempuh suram.

 

Namun saat ku terjatuh,

Cahaya itu datang menghampiri,

Berwujud seseorang,

Bagaikan pahlawan sejati.

 

Dia adalah ayahku,

Yang hadir dalam diam,

Mengangkatku dari kegelapan,

Menjadi cahaya dalam malam.

 

2.      Karya : Alifah Yuri Artami Dewi

2.     Guruku

 

Kau adalah renjana, sosok inspiratif dalam senja Kau selayaknya surya,

penerang untuk generasi bangsa Dan

kau ibarat gerimis kiranya Yang nanti menangis melihat kami sukses dengan bangga.

 

Perjuanganku sampai sini tidak semudah yang engkau bayangkan

Aku pernah menyepelekanmu, tapi kau menghadapiku dengan sabar

Aku pernah putus asa, namun kau menyemangatiku

dengan senyummu Kaulah yang mampu membuka

gerbang semangatku Hanyalah kau yang bisa...

 

Aku sangat beruntung mempunyai guru sepertimu

Kubayangkan jika guru sepertimu tidak ada di dunia ini,

Jadi apa aku besar nanti?

Orang yang mengajariku dengan teliti dan cekatan

Orang yang menunjukan jalan yang benar menuju masa depan

 

Sabar mengajar, nurani ditempa, Guru terang, menuntun jiwa-jiwa.

Inspirasi terpancar, ide menggema, Guru cemerlang, melampaui batas-batas.

Semoga engkau sehat selalu, sehingga bisa melihatku di masa depan nanti,

doa yang terbaik untukmu guruku..

 

3.      Karya : Muhammad Mirza Mahardika

 

3.     Keindahan Alam Negeri Ini       

 

Pejamkanlah matamu sejenak

Rentangkanlah tanganmu sejenak

Sejuk, tenang, senang akan kau rasakan

Membuatmu seperti melayang kegirangan

 

Wahai pencipta alam

Kekagumanku sulit untuk ku pendam

Dari pagi hingga malam

Pesonamu tak pernah pada

 

4.     Karya : Nikeysha Lubna Arika

 

4.     Mimpiku

 

Yang ada di mimpi,

Bukanlah nyata.

Mimpi membuka ruang

Bagi harapan yang menanti tiba.

 

Aku pernah bermimpi tentang seseorang,

Yang telah pergi meninggalkan dunia.

Mimpi itu tak sembarang cerita,

Apalagi jika membawa aib dalam jiwa.

 

Kadang mimpi mendatangkan sedih,

Kadang juga membawa suka.

Ada yang nyata,

Namun tak semua berbicara.

 

Kadang mimpi datang dalam kebaikan,

Ada pula yang datang membawa keburukan.

 

5.      Karya : Dheandra ekaputri maharany

 

5.     Sebuah jarak

 

Sulit rasanya kita bersama kembali

beberapa kehendak yang membuat kita berpisah

ku harap kedepannya aku tak bertemu dirimu

 

kamu bukan hanya menemaniku tapi mewarnai hari hariku

alam semesta akan menjadi saksi pertemuan kita berdua

 

Dirimu mungkin saat ini tidak memikirkan satu pun hal tentang kita berdua

Semoga hari mu dan hariku berjalan dengan lancar dan senantiasa bahagia tanpa diriku lagi

 

Cinta abadi yang kita inginkan

Pada akhirnya tidak ada yang benar-benar penting

Kita akan bersama lagi jika semesta menghendaki

 

6.      Karya : Ashfiatun Nisa

6.     Takdir

 

Malam ini begitu tenang. Bintang-bintang menghias langit dengan indahnya,

ditemani oleh sayup angin yang sejuk menyentuh kulit.

Aku menatap langit luas, bertanya dalam hati,

"Mengapa semua ini terjadi padaku?"

 Dari sekian banyak manusia di bumi ini,

mengapa harus aku yang menghadapi semua ini?

 

Aku merasa gagal dalam banyak hal.

Yang kuinginkan hanya hidup bahagia, tenang, tanpa masalah.

 Namun, air mata ini mengalir begitu saja,

membawa serta kesedihan yang sulit kuelakkan.

Perlahan, aku belajar untuk menerima—berlapang dada atas takdir yang sudah menimpaku. Meskipun begitu banyak cobaan, kekerasan, dan masalah yang datang silih berganti, aku tetap percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik.

 

7.      Karya : Salsabila Nur Ramadhani

 

7.     Halaman sekolahku yang penuh Kenangan manis

 

Koridor panjang, yang penuh dengan kenangan manis

Disetiap sudut, terdapat susunan-susunan cerita indah yang diabadikan

Langkah-langkah kecil sang para siswa begitu terdengar untuk menuju masa depan yang ingin di tuju

 

Diruang kelas, beribu pengetahuan tlah dibagikan

Mengajar, bimbingan dari guru tlah dilakukan dengan penuh semangat dan menaruh harapan yang besar untuk sang siswa/siswi

Sekolahku, kau lah tempatku untuk bertumbuh

 

Halaman sekolah, tawa riang dan kegembiraan begitu sangat terdengar

Anak-anak bermain tanpa memikirkan beban

Dibawah naungan-naungan pohon dan di tengah teriknya matahari

 

Koridor-koridor, menjadi saksi bisu

Cerita-cerita tercipta menjadi kenangan abadi yang akan di kenang

Pada akhirnya, Kami melangkah maju cduntuk menuju dan menjemput masa depan

 

8.      Karya : Anastasya Putri

 

8.     Alam Raga

 

Mataku terbuka,

Menatap alam luar biasa.

Alam yang begitu indah,

Dengan lembut menyapa jiwa.

 

Ia memberi kenyamanan,

Menyelimuti ragaku yang tenang,

Membawa damai tanpa kata,

Membiarkan diriku terhanyut dalam pesonanya.

 

9.      Karya : Rizky

 

9.     Nabi Muhammad SAW

 

Ya Muhammad, ya Rasulullah,

Hadirmu membawa cahaya,

Dalam gelapnya alam semesta,

Kau terangi jiwa-jiwa yang dahaga.

 

Cahaya terang yang kau pancarkan,

Telah menembus relung hati kami,

Engkau bimbing kami, umatmu,

Hingga hidup kami terasa damai dan suci.

 

Engkau berikan kedamaian yang indah,

Walau manusia biasa, akhlakmu luar biasa,

Lebih terang dari cahaya,

Membimbing dengan kasih dan cinta.

 

Engkau Muhammad, teladan sempurna,

Mengajarkan umatmu segala yang mulia,

Menghantarkan kami pada jalan kebenaran,

Hingga akhir masa.

 

10.  Karya : Muh. Afkar Fidel Naryama

 

10.Ibuku

 

Oh Ibuku

Engkaulah yang bertahan selama sembilan bulan,

Demi melahirkanku ke dunia,

Engkaulah yang menjagaku,

Hingga aku menjadi anak yang berbakti.

 

Oh Ibuku

Engkaulah yang membuatku menjadi anak pintar,

Namun akulah yang tak selalu memahami perasaanmu.

Engkau membesarkanku,

Hingga tanpa kusadar, aku tumbuh menjadi remaja.

 

Oh Ibuku

Aku berjanji akan membuatmu bangga,

Aku akan menjadi pelindungmu,

Aku akan senantiasa menjagamu,

Hingga akhir hayatku.

 

Maafkanlah segala dosaku,

Atas semua yang telah kulakukan kepadamu, Ibuku.

 

11.  Karya : Muh. Alvaro Abyan K

11.Guruku

 

Engkaulah orang tua kami di sekolah,

Membimbing dan mengajarkan hal-hal baru,

Tak pernah lelah, tak pernah menyerah,

Memberikan ilmu yang berguna bagi kami semua.

 

Guruku

Engkaulah pengukir insan akademisi,

Membentuk jiwa-jiwa berprestasi,

Yang hebat dan penuh dedikasi,

Demi kemajuan yang segera terealisasi.

 

12.  Karya : Faqihurrahman

12.Ibuku

 

Engkaulah malaikat tanpa sayap,

Merawatku sejak kecil hingga dewasa,

Engkau yang membiayaiku,

Engkau yang memberiku pendidikan,

Engkau yang melahirkanku ke dunia.

 

Namun kini, engkau telah pergi selamanya,

Meninggalkan bumi ini,

Dan aku menjadi anak yatim,

Menanggung beban yang dulu engkau pikul dengan tabah.

 

Aku kini tulang punggung bagi adikku,

Menjaga dan membiayainya,

Bekerja keras bersama pamanku,

Agar aku bisa menyekolahkan adikku,

Memberinya harapan, seperti yang engkau lakukan untukku.

 

13.  Karya : Muh. Fahril Fauzan Ali

 

13.Gumamku Ya Allah

 

Angin dan langit dalam diriku,

Terang di alam raya, arah dan kiblat di ruang dan waktu,

Memesona rasa duga dan kira,

Adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!

 

Serambut atau berlaksa hasta,

Entah apa bedanya.

Musafir yang senantiasa mengembara,

Umat manusia tak ada yang juara.

 

Semua manusia sama, tak tahu dan sama rindu.

Agama adalah kemah para pengembara,

Menggema beragam doa dan puja,

Arti yang sama dalam bahasa berbeda-beda.

 

14.  Karya : Muh. Alfian Yunus Kamal

 

14.Kenangan Kita

 

Kita kenal dari awal yang sederhana,

Dari langkah pertama hingga aku menjadi milikmu.

Namun perjuangan kita terputus,

Karena kamu memilih kekasih yang lain.

 

Aku telah berjuang mati-matian,

Namun pilihanmu jatuh padanya, bukan padaku.

Mungkin aku tidak secantik atau sehebat dia,

Namun hatiku tulus mencintaimu.

 

Jika kamu menilai dari fisik semata,

Mungkin kamu tidak akan menemukan yang lain.

Cinta boleh berakhir, tapi harga diri laki-laki

Tidak boleh dipermainkan.

 

Terima kasih telah menemani dari awal hingga kini,

Sudah tiga bulan lebih kita bersama,

Namun kamu memilih meninggalkanku,

Karena seorang cowok lain.

 

Aku berjuang sekuat tenaga,

Tapi kamu tetap pergi meninggalkanku.

 

15.  Karya : Muh. Fadil

 

15.Jangan Menyerah

 

Aku akan terus melangkah, 

Berjuang menggapai harapan, 

Tak peduli anggapan maupun cercaan, 

Terus bergerak tanpa keraguan.

 

Walaupun terpeleset, jatuh dan 

Tergores luka, 

Bangkitlah untuk melanjutkan, 

Tak pernah sudi untuk menyerah.

 

Hidup itu sulit, 

Bagi mereka yang enggan mencoba, 

Walaupun hidup kadang menyebalkan, 

Bagi yang lemah dan berputus asa.

 

Tetapkan tujuan untuk pergerakan, 

Perbanyak pikiran untuk memperluas wawasan, 

Jangan lemah ketika terjatuh, 

Bangkit lagi, teruskan langkah kehidupan.

 

Agar kelak kita sampai di tujuan, 

Puisi kehidupan penuh rasa syukur.

 

16.  Karya : A. Sri Ainun Zhalzabilah 

 

16.Ibu

 

Ibuku, 

Kau adalah peran terindah dalam hidupku, 

Yang selalu menerangi setiap langkahku.

 

Jiwamu bercahaya, penuh keceriaan, 

Menjadi kebanggaan bagi semua yang mengenalmu. 

Jasa dan kasihmu akan selalu ku kenang, 

Menjadi bagian abadi dalam hidupku.

 

Ibuku, 

Tolonglah tetaplah di sisiku sepanjang masa, 

Terima kasih atas segala sayang dan cinta yang kau berikan padaku.

 

17.  Karya : Nur Ainun

 

17.Teman

 

Senyum terukir tipis, 

Menghias bibir, 

Melihatmu membuatku sangat bersemangat, 

Bersemangat menjalani hari-hari.

 

Setiap kali melihatmu, 

Aku selalu berpikir, 

Aku adalah orang yang paling beruntung, 

Beruntung menjadi temanmu.

 

18.  Karya : Muh. Syawal Pratama

 

18.Cita dan Ibu

 

Aku yang selalu berusaha, 

Selalu berusaha untuk mencapai, 

Dulu hanya pengecut dan pecundang, 

Kini aku telah menjadi pemain futsal yang baik.

 

Aku sering merasakan kesakitan, 

Walau badai menghadang, semangatku tetap berkobar. 

Meskipun ibuku melarang bermain futsal, 

Aku tidak bisa mendengarkan larangannya.

 

Maafkan aku, Ibu, 

Aku ingin mencapai cita-citaku, 

Namun aku lupa bahwa kamu lah yang membesarkan.

 

Oh, ibuku yang selalu mendoakanku, 

Namun aku tidak mengetahui doamu. 

Maafkan anakmu, Bu, 

Aku hanya ingin berusaha untuk membanggakanmu, 

Jadi aku terus berjuang untuk meraih cita-citaku.

 

19.  Karya : Farisha Nur Faiqah Azis

 

19.Sekolahku

 

Sekolahku, 

Tempat menuntut ilmu, 

Tempat bercanda dan bergurau, 

Dengan semua teman-temanku.

 

Dari kejauhan, aku melihat satpam di depan pagar, 

Berwajah datar, memantau di depan pagar. 

Barangkali menyimpan amarah, 

Mungkin pula kesepian.

 

20.  Karya : Nugieansyah Sahar

 

20.Cita-citaku

 

namaku nugie cita citaku menjadi pemain bola

 bergerak lincah di lapangan berlari cepat seperti rusa

membawa bola dengan cekatan itulah cita citaku menjadi pemain bola

berlari dengan giat tak pernah bosan

cita citaku tinggi harus di perjuangkan bukan hanya berangan-angan

 aku ingin cita citaku jadi kenyataan

 

21.  Karya :  Adam Nurjaya

 

21.Disisni di sekolahku

 

Begitu berharga, bekal yang kubawa

Setiap waktu, menyertai langkahku tanpa jeda

Dalam setiap jejak kehidupan yang beradab

Adalah warisan dari guru, penuh hikmah dan harap.

 

Warisan itu, adalah harta tak ternilai

Pelita dalam gelap, penerang sepanjang jalan

Bimbingannya, adalah anugerah terindah

Bekal terbaik, dalam setiap hela napasku yang panjang.

 

22.  Karya : Aulya Zhara

 

22.Jogja pada saat itu

 

Terkadang jogja membuat kt..

Teringat,tringat pada saat itu.

ayah,bunda,kakak & adik berlari bermain bersama tetapi..

 

 

Hal itu berubah drastis

jogja hanya menyimpan memori

ternyata hal yang indah

tak selamanya indah

 

 

kapan hal itu terjadi lagi?

kapan?..kadang mengingat hal itu

hanya membuat kita menangis

jogja saat itu hanya sementara..

 

23.  Karya : Jheslyn Anastasya

 

23.Guruku

 

Engkau membimbingku

Engkau mendidikku

Engkau adalah pelita

Yang menerangi kegelapan

 

Jasamu begitu besar

Mencerdaskan putra putri bangsa

Terimakasih wahai guruku

Atas bimbinganmu selalu

 

Terumakasih guruku

Akanku ingat selalu pesanmu

Wahai guruku...

Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa

 

24.  Karya : Nur Tiwi Ahmad

 

24.SAHABATKU

 

sahabatku,,

engkau bagaikan angin

tidak selalu mendatangkan badai

tetapi selalu menyejukkan

 

sahabatku

engkau bagaikan salju

tidak selalu membekukan

tetapi, selalu mendinginkan

 

sahabatkuu,

senyummu yg menghiasi hariku

aku akan selalu ada untukmu

engkaulah yg selalu ada di benakku

 

untukmu sahabatku,

ku tulis kekuranganmu di atas pasir

dan ku ukir kebaikanmu di atas batu

terimakasih wahai sahabatku

 KONTEN

👇👇👇







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengumuman Hasil Nilai Kelas Sunset English Level 3 dan Level 4 Universitas Al Asyariah Mandar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Dengan bangga kami mengumumkan hasil nilai dari peserta kelas...