Tampilkan postingan dengan label Meminta Klarifikasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Meminta Klarifikasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Desember 2024

Meminta Klarifikasi

 

A.     Meminta Klarifikasi

Dalam konteks keterampilan berbicara transaksional, meminta klarifikasi adalah kemampuan untuk mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang bertujuan memastikan pemahaman terhadap informasi yang telah disampaikan. Hal ini menjadi bagian penting dari komunikasi dua arah, terutama dalam situasi di mana pesan yang diterima belum sepenuhnya jelas atau dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Pentingnya Meminta Klarifikasi

Meminta klarifikasi adalah langkah esensial untuk memastikan bahwa tujuan komunikasi tercapai. Menurut Brown (2001), klarifikasi diperlukan ketika pembicara atau pendengar merasa ada ketidakjelasan dalam pesan, sehingga dapat meminimalkan potensi kesalahpahaman dan meningkatkan efisiensi komunikasi. Dalam dunia profesional, kemampuan ini sangat penting, misalnya saat menerima instruksi kerja, memahami dokumen teknis, atau mengikuti rapat bisnis.

Cara Meminta Klarifikasi

1.      Menggunakan Pertanyaan Spesifik

Pertanyaan yang spesifik membantu fokus pada informasi yang kurang jelas. Contohnya, jika seorang kolega berkata, “Kita perlu mempersiapkan laporan secepatnya,” klarifikasi dapat diminta dengan pertanyaan seperti, “Kapan tepatnya laporan itu harus diserahkan?” atau “Apakah ada format khusus untuk laporan ini?”

2.      Mengulang Pernyataan dengan Kata Lain

Teknik ini digunakan untuk memastikan pemahaman dengan mengulangi pesan menggunakan kata-kata sendiri. Sebagai contoh, “Jadi, Anda ingin saya menyelesaikan revisi ini sebelum jam 3 sore, benar?” Hal ini menunjukkan bahwa pendengar aktif memperhatikan dan ingin memastikan akurasi pesan (Richards, 2008).

3.      Menggunakan Frasa Klarifikasi Standar

Beberapa frasa standar yang umum digunakan untuk meminta klarifikasi meliputi:

    • “Maaf, apakah Anda bisa mengulangi bagian tersebut?”
    • “Apa yang Anda maksud dengan...?”
    • “Bisakah Anda menjelaskan lebih detail tentang...?”

4.      Menunjukkan Kesopanan        

Dalam berbicara transaksional, etiket komunikasi tetap penting, terutama jika meminta klarifikasi dalam situasi formal. Menggunakan nada sopan dan kata-kata seperti “maaf” atau “tolong” dapat menjaga suasana percakapan tetap positif dan profesional.

5.      Mengonfirmasi Informasi

Setelah klarifikasi diberikan, penting untuk mengonfirmasi bahwa penjelasan tersebut sudah dipahami. Contohnya, “Baik, saya mengerti bahwa langkah berikutnya adalah mengirimkan revisi ke tim desain sebelum rapat besok pagi.”

Penerapan Meminta Klarifikasi

Kemampuan meminta klarifikasi sering diterapkan dalam berbagai situasi transaksional, seperti:

  • Layanan pelanggan: Pelanggan meminta penjelasan tentang syarat dan ketentuan layanan.
  • Rapat bisnis: Peserta rapat meminta detail tambahan tentang rencana proyek.
  • Interaksi akademik: Mahasiswa meminta penjelasan lebih lanjut dari dosen tentang materi kuliah.
Menurut Thornbury (2005), kemampuan ini dapat dilatih melalui simulasi percakapan formal dan diskusi kelompok yang melibatkan skenario komunikasi nyata. Dengan berlatih meminta klarifikasi secara terstruktur, seseorang dapat meningkatkan efektivitas komunikasi transaksionalnya.

Typical question for an employement interview

  A.      Typical question for an employement interview   Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawa...