Tampilkan postingan dengan label BERBICARA TRANSAKSIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERBICARA TRANSAKSIONAL. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Desember 2024

BERBICARA TRANSAKSIONAL (I)

 

A.     Menjelaskan Hal 


Dalam konteks keterampilan berbicara transaksional, menjelaskan atau mendeskripsikan hal adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi atau gambaran secara jelas, logis, dan terstruktur agar pendengar dapat memahami detail atau konsep yang disampaikan. Fokusnya adalah memberikan penjelasan yang relevan dengan kebutuhan interaksi sehingga tujuan komunikasi tercapai secara efisien.

Ciri Utama dalam Menjelaskan atau Mendeskripsikan Hal

1.      Kejelasan dan Keterperincian

Pembicara harus mampu menjelaskan informasi dengan menggunakan detail yang relevan namun tidak berlebihan. Informasi disampaikan secara eksplisit untuk menghindari ambiguitas. Sebagai contoh, dalam memberikan arahan, seorang pembicara dapat berkata, “Untuk menuju ruang rapat, silakan belok kanan di koridor ini, lalu naik ke lantai dua, ruangannya ada di sebelah kiri dekat pintu darurat.”

2.      Struktur Logis

Penjelasan atau deskripsi dalam berbicara transaksional biasanya memiliki struktur yang sistematis, dimulai dari bagian umum hingga spesifik. Hal ini mempermudah pendengar memahami informasi secara berurutan. Misalnya, saat menjelaskan penggunaan perangkat, pembicara dapat memulai dengan deskripsi fungsi umum, diikuti langkah-langkah penggunaannya.

3.      Penggunaan Bahasa Deskriptif yang Tepat

Bahasa yang digunakan harus sederhana, namun cukup deskriptif untuk melukiskan situasi, benda, atau konsep. Penggunaan kata sifat, angka, atau fakta dapat membantu pendengar memahami dengan lebih baik. Contohnya, "Produk ini terbuat dari bahan stainless steel, tahan karat, dan memiliki dimensi 25 cm x 15 cm, sehingga cocok untuk penggunaan di dapur kecil."

Kemampuan Menyesuaikan Penjelasan dengan Pendengar
Dalam berbicara transaksional, pembicara harus menyesuaikan tingkat detail dan kompleksitas informasi berdasarkan kebutuhan pendengar. Jika berbicara dengan orang awam, penjelasan perlu disederhanakan. Sebaliknya, untuk audiens yang profesional, informasi yang lebih mendalam dapat diberikan (Richards, 2008).

Contoh Paragraf Deskriptif dengan Analisis Tatabahasa

Paragraf Deskriptif


Taman Kota yang terletak di pusat kota ini menjadi oasis hijau di tengah hiruk pikuk lalu lintas. Hamparan rumput yang terawat rapi tampak segar dengan warna hijau yang menyejukkan mata. Pohon-pohon besar berjajar di sepanjang jalan setapak, memberikan keteduhan alami bagi para pengunjung. Bangku-bangku taman yang berwarna cokelat tua tersusun rapi di beberapa sudut, mengundang siapa saja untuk duduk dan menikmati suasana. Bunga-bunga warna-warni menghiasi taman, mulai dari merah, kuning, hingga ungu, menambah keindahan tempat ini. Di tengah taman, terdapat kolam kecil dengan air mancur yang memancarkan bunyi gemericik air, menciptakan suasana damai yang menenangkan.

Analisis Tatabahasa

  1. Kalimat Deklaratif
    • Hampir seluruh kalimat dalam paragraf ini adalah kalimat deklaratif, yang digunakan untuk memberikan informasi deskriptif secara faktual.
      • Contoh: Taman Kota yang terletak di pusat kota ini menjadi oasis hijau di tengah hiruk pikuk lalu lintas.
      • Analisis: Kalimat ini memberikan informasi tentang lokasi dan fungsi taman dengan menggunakan struktur S-P-O-K.
  2. Penggunaan Frasa Nomina
    • Paragraf ini banyak menggunakan frasa nomina untuk mendeskripsikan objek.
      • Contoh: Hamparan rumput yang terawat rapi, bangku-bangku taman yang berwarna cokelat tua, bunga-bunga warna-warni.
      • Analisis: Frasa ini memperkaya detail deskripsi dengan menggunakan atribut seperti yang terawat rapi atau yang berwarna cokelat tua.
  3. Kata Sifat untuk Memberikan Detail
    • Kata sifat digunakan untuk menggambarkan objek lebih rinci.
      • Contoh: hijau, besar, rapi, kecil, damai.
      • Analisis: Kata sifat ini memberikan warna emosional pada deskripsi sehingga pembaca dapat membayangkan suasana taman secara lebih jelas.
  4. Penggunaan Kata Keterangan
    • Kata keterangan digunakan untuk memberikan penjelasan tambahan terkait lokasi atau kondisi.
      • Contoh: di tengah hiruk pikuk lalu lintas, di sepanjang jalan setapak, di tengah taman.
      • Analisis: Kata keterangan tempat ini membantu menjelaskan posisi elemen-elemen dalam taman.
  5. Penggunaan Kata Kerja Statis dan Dinamis
    • Kata kerja statis digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau situasi.
      • Contoh: menjadi, tampak, terdapat.
    • Kata kerja dinamis digunakan untuk menggambarkan aktivitas.
      • Contoh: memberikan keteduhan, mengundang, memancarkan.
      • Analisis: Penggunaan kedua jenis kata kerja ini seimbang, sehingga deskripsi terasa hidup tetapi tetap informatif.
  6. Kata Penghubung
    • Kata penghubung digunakan untuk menghubungkan ide-ide deskriptif.
      • Contoh: dan, hingga, yang, di sepanjang.
      • Analisis: Kata penghubung ini menciptakan aliran yang logis dan koheren dalam paragraf, membantu pembaca memahami hubungan antara elemen-elemen taman.
Paragraf deskriptif ini menggunakan tata bahasa yang efektif dengan memadukan frasa nomina, kata sifat, kata kerja, dan kata penghubung untuk menciptakan gambaran yang hidup dan jelas. Dengan analisis tatabahasa ini, terlihat bahwa deskripsi bukan hanya tentang isi, tetapi juga tentang bagaimana elemen-elemen bahasa dipilih dan disusun untuk mencapai tujuan komunikatif.



CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI



DAFTAR KONTEN
👇👇👇





Typical question for an employement interview

  A.      Typical question for an employement interview   Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan umum yang sering diajukan dalam wawa...