1.
TANAH TUMPAH DARAH KU
Ardiansyah Saputra
Aku tak ingin melihat bangsa ku Kalah oleh waktu
Dan aku tak ingin melihat bangsaku
Jatuh dan tenggelam ke dalam kehancuran Kehancuran
Tekad ku yang tinggi
Untuk tanah ini aku rela berkorban
Disaat percaya diriku muncul
Disaat itulah semangatku semakin membara
Selama matahari masih menyinari dunia ini Aku tidak akan
berhenti sedetik pun Melindungi dan mempertahankan negeri ini
Walaupun saat aku menyatu dengan tanah negeriku.
2.
DIBALIK KATA MERDEKA
Ardiansyah Saputra
Negeriku,
Indonesiaku,
Negeri yang kaya akan
rempah-rempah Negeri yang penuh perjuangan dan rintangan Negeri yang penuh
pengorbanan
Merdeka, Yang katanya
terbebas dari penjajah Para pejuang mati bersimbah darah, Generasi muda yang
lupa akan sejarah
Negeri ku yang makmur
Negeri yang katanya
tidak di jajah lagi Namun masyarakatnya yang masih tersiksa
Karena para pemimpin
yang merampas hak masyarakat.
3.
JANJI SANG LANGIT
Ardiansyah Saputra
Berdiri di penghujung
hari Menanti hadirnya kembali Berharap langit Kemabli menyapa rindu yang telah
lama ku simpan
Langit pernah
berjanji Bahwa dia akan kembali Tapi akhirnya dia mengingkari janji Semua
berubah menjadi angan Juga harapan yang tak berkesudahan
Lagi-lagi, kelabu nya
Mega yang hadir Mengejekku yang kini merenunginya Harusnya aku mulai sadar
Bukan malah menambah
sabar Untuk sampaikan rindu yang telah lama ku simpan
4.
JUDUL: KEKASIH KU
Kekasih ku
Kau begitu cantik bagaikan
malam rembulan Kau begitu indah bagaikan senja Kau begitu mempesona bagaikan
aurora
Ketika aku melihat
senyumanmu kamu Begitu manis dan cantik Manis senyumanmu membuatku lupa Akan
segalanya
Kau yang kuinginkan
dalam hidupku, Kau yang akan ku perjuangkan Kau yang akan ku miliki selamanya
PENCIPTA: Muh Raehan
A
5.
JUDUL:ORANG TUA KU
Orang tua ku
Kau rela bekerja di bawah terik panas matahari,
Hanya untuk menyekolahkan ku,
Agar aku bisa mencapai cita-cita ku
Kau rela membuat ku jauh dari mu
jauh dari saudara ku dan jauh dari kampung halaman ku
Agar aku bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
Aku hanya bisa mendengar suaramu
Menanyakan kabar mu melalui telepon
Orang tua ku aku rindu padamu
PENCIPTA:Muh Raehan A
6.
AWAL PERTEMUAN
teringat satu waktu
Saat aku awal mengenalmu
hanya lambaian dan senyuman
Menjadi cara penghubung
namun perkenalan kita tak begitu lama
mungkin kau akan pergi mengejar cahaya
meninggalkanku dalam gelita
Kosong tak bermaya
aku berharap kita akan bertemu semula
tak tau kapan dimana dan waktunya kapan
Ku hanya ingin kita bersua semula.
PENCIPTA: Faizur Reyhan.
7.
AYAH
apa kabar yah?
anakmu sudah tumbuh dewasa setelah melewati jalan yang
panjang dan serumit ini yah.
ayah, kadang anakmu ingin kembali kecil lagi.
bukan karena tak terima tumbuh dewasa,
tetapi karena ingin melihat mu kembalii.
melihat hadir mu yang menyapa.
dan melihat hadirmi tanpa pernah ada rindu tak temu yang
tercipta.
tapi ayah jangan cemas
kadang kala, anakmu memang tak baik baik saja.
tapi ayah juga tahu kan?
anak mu sekarang jadi benteng tertinggi buat ibuku.
anak sekarang tumbuh lebih tangguh dan berani.
karena anak mu ini percaya,
"meski tak lagi kamu di sampingku, ada ibuku yang
selalu ada di samping diri ku, menemani tiap langkahku yang berat."
PENCIPTA: Faizur Reyhan
8.
TANAH TUMPAH DARAH KU
Ardiansyah Syaputra
Aku tak ingin melihat bangsa ku Kalah oleh waktu
Dan aku tak ingin melihat bangsaku
Jatuh dan tenggelam ke dalam kehancuran Kehancuran
Tekad ku yang tinggi
Untuk tanah ini aku rela berkorban Disaat percaya diriku
muncul
Disaat itulah semangatku semakin membara
Selama matahari masih menyinari dunia ini Aku tidak akan
berhenti sedetik pun Melindungi dan mempertahankan negeri ini
Walaupun saat aku menyatu dengan tanah negeriku
9.
DIBALIK KATA MERDEKA
Ardiansyah Syaputra
Negeriku, Indonesiaku,
Negeri yang kaya akan rempah-rempah Negeri yang penuh
perjuangan dan rintangan Negeri yang penuh pengorbanan
Merdeka,
Yang katanya terbebas dari penjajah Para pejuang mati
bersimbah darah, Generasi muda yang lupa akan sejarah
Negeri ku yang makmur
Negeri yang katanya tidak di jajah lagi Namun masyarakatnya
yang masih tersiksa
Karena para pemimpin yang merampas hak masyarakat.
10.JANJI SANG LANGIT
Ardiansyah Syaputra
Berdiri di penghujung hari Menanti hadirnya kembali Berharap
langit Kemabli
Menyapa rindu yang telah lama ku simpan
Langit pernah berjanji Bahwa dia akan kembali
Tapi akhirnya dia mengingkari janji Semua berubah menjadi
angan
Juga harapan yang tak berkesudahan
Lagi-lagi, kelabu nya Mega yang hadir Mengejekku yang kini
merenunginya Harusnya aku mulai sadar
Bukan malah menambah sabar
Untuk sampaikan rindu yang telah lama ku simpan
11.KEKASIH KU
Kekasih ku
Kau begitu cantik bagaikan malam rembulan
Kau begitu indah bagaikan senja
Kau begitu mempesona bagaikan aurora
Ketika aku melihat senyumanmu kamu
Begitu manis dan cantik
Manis senyumanmu membuatku lupa
Akan segalanya
Kau yang kuinginkan dalam hidupku
Kau yang akan ku perjuangkan
Kau yang akan ku miliki selamanya
PENCIPTA: Muh Raehan A
12.ORANG TUA KU
Orang tua ku
Kau rela bekerja di bawah terik panas matahari,
Hanya untuk menyekolahkan ku,
Agar aku bisa mencapai cita-cita ku
Kau rela membuat ku jauh dari mu
jauh dari saudara ku dan jauh dari kampung halaman ku
Agar aku bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
Aku hanya bisa mendengar suaramu
Menanyakan kabar mu melalui telepon
Orang tua ku aku rindu padamu
PENCIPTA:Muh Raehan A
13.AWAL PERTEMUAN
teringat satu waktu
Saat aku awal mengenalmu
hanya lambaian dan senyuman
Menjadi cara penghubung
namun perkenalan kita tak begitu lama
mungkin kau akan pergi mengejar cahaya
meninggalkanku dalam gelita
Kosong tak bermaya
aku berharap kita akan bertemu semula
tak tau kapan dimana dan waktunya kapan
Ku hanya ingin kita bersua semula
PENCIPTA: Faizur Reyhan
14.AYAH
apa kabar yah?
anakmu sudah tumbuh dewasa setelah melewati jalan yang
panjang dan serumit ini yah.
ayah, kadang anakmu ingin kembali kecil lagi.
bukan karena tak terima tumbuh dewasa,
tetapi karena ingin melihat mu kembalii.
melihat hadir mu yang menyapa.
dan melihat hadirmi tanpa pernah ada rindu tak temu yang
tercipta.
tapi ayah jangan cemas
kadang kala, anakmu memang tak baik baik saja.
tapi ayah juga tahu kan?
anak mu sekarang jadi benteng tertinggi buat ibuku.
anak sekarang tumbuh lebih tangguh dan berani.
karena anak mu ini percaya,
"meski tak lagi kamu di sampingku, ada ibuku yang
selalu ada di samping diri ku, menemani tiap langkahku yang berat."
PENCIPTA: Faizur Reyhan
15.Kereta malam
Fildzah Nazifa Ghassani
Malam ini kota bahkan bermimpi indah
Namun, tubuh yang transparan ini rasanya kan hancur menjadi
butiran gelembung
Menghilang di antara butiran cahaya
Tanpa ada yang menyadari
Karena, aku hanyalah hantu.
Kereta malam yang berjalan di laut hitam
Berhenti saat bulan menjadi merah
Tuan serigala yang menunjukkan taringnya bertanya kepadaku
Apa kisahmu sampai di sini saja?
Ku angkat Leher panjang ini
Hanya untuk menatap wajahmu yang tersenyum hangat..
Butiran bintang itu berjatuhan layaknya rintikan meteor..
Malam gelap kembali bercahaya seolah berkata
Aku tidak ingin..Tidak sekarang.
Walaupun bunga ingin aku tertidur untuk selamanya
Walaupun suatu saat..
Akal ini akan menghilang ditelan kegelapan
Aku masih ingin ke stasiun selanjutnya.
16.Hujan
Fildzah Nazifa
Ghassani
Diriku terjatuh dan menghilang di antara hujan
Tanam kasih yang terlupakan
Di antara matahari dan pelangi yang dinantikan
Aku adalah hujan...
Jika aku adalah hujan
Kuharap diri ini tidak akan menyakitimu
Jika aku adalah awan
Kuharap diri ini tidak menjadi awan kelabu mu
Aku hujan yang menyakiti tanpa menyadari
Yang suatu saat akan menghilang tenggelam di lautan
Jika kehangatan adalah pilihannya
Kuharap aku bisa menjadi matahari mu
17.Sahabatku yang jauh
Sahabat ku
yang jauh
Biar pun
kita terpisah
Terhalang
oleh jarak
Bukan
berarti memutus persahabatan
Aku tidak
akan melupakan mu
Sahabatku
yang jauh
Jangan lah
engkau melupakan aku
Sahabatku,
aku mencari sosok mu
Di setiap
hari-hari ku
Keseharian
ku terasa kurang tanpa kamu disampingku
Aku berharap
kita dipertemukan suatu saat nanti
Meskipun
dalam waktu yang begitu lama
PENCIPTA:
MUH INDIRGA IRSYA PUTRA
18.Semangat berpendidikan
Seorang
siswa yang mengejar pendidikan
Tidak
mengenal lelah dan putus asa
Akan ku
lawan rasa malas
Demi masa
depan yang cerah
Ku tanam kan
semangat di jiwa ku
Semangat
berpendidikan
Semangat
untuk berpendidikan yang tidak pernah pudar
Segala
rintangan akan ku lewati
Saya tidak
akan menyia-nyiakan waktu yang
Diberikan
tuhan Demi menuntut ilmu yang bermanfaat
Saya akan
membuktikan dengan pendidikan Kita akan menuju kesuksesan
PENCIPTA:
MUH INDIRGA IRSYA PUTRA
19.Irisan Tinta
Fildzah Nazifa
Ghassani
Hidup hanyalah irisan tinta pena
Ku rangkai cerita dengan darah
Mengiris detik demi detik
Hingga tetesan tinta terakhir...
Akhir kisah ku ditentukan oleh pena
Yang menusuk hati ini hingga berlubang
Sakit...
Sungguh sakit rasanya
Kata demi kata..
Pertanyaan demi pertanyaan...
Tangan ini mengiris tanpa arah,
Hingga ku tenggelam di lautan hitam
Leher ini terlilit benang,
Yang mencekik leherku yang panjang
Sungguh sesak..
Untuk berenang ke depan
Dengan cahaya kecil di lubang hati ini..
Ku ambil lembar demi lembar
Ku robek kertas ini lembar demi lembar
Hingga titisan tinta terakhir.
20.Roda Kehidupan
Karya: Ikhsan putra
Setiap pagi
matahari menyapa,
Menghangatkan
jiwa yang terlena,
Dalam hiruk
pikuk kota yang ramai,
Langkah-langkah
kecil mulai bercerita.
Bising
klakson dan deru mesin,
Menyatu
dalam simfoni kehidupan,
Manusia
berlomba mengejar mimpi,
Di jalan
yang tak selalu mulus.
Dalam senyum
ada rasa letih,
Dalam canda
ada asa yang tertunda,
Tapi
semangat tak pernah padam,
Karena hidup
adalah perjalanan.
Tiap detik
adalah anugerah,
Dalam
sederhana, bahagia tercipta,
Hari ini
kita melangkah bersama,
Mengejar
cahaya di ujung sana.
Terkadang,
kita tersandung batu,
Namun
bangkit adalah pilihan,
Karena di
balik awan mendung,
Selalu ada
pelangi yang menunggu.
Malam tiba,
bintang bercerita,
Tentang
harapan yang tak pernah sirna,
Dan kita
tertidur dalam doa,
Untuk hari
esok yang lebih bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar