1.
Bayangan di Bawah Pohon
Karya: Ikhsan putra
Di bawah
pohon rindang itu,
Aku menunggu
bayanganmu tiba.
Angin
berbisik lembut,
Menyampaikan
cerita tentang kita.
Kau datang
dengan senyum senja,
Mengusik sunyi
dalam hati.
Tak ada kata
yang perlu diucap,
Hanya suara
dedaunan jatuh yang menyapa.
Kita adalah
rahasia alam,
Yang tak
terungkap oleh waktu.
Dalam
hening, kita bercengkerama,
Menyulam
mimpi dari benang cahaya.
Bayangan
kita menari di atas rumput,
Tak terikat
pada kenyataan.
Hanya di
sini, di bawah pohon ini,
Kita bebas
menjadi kita.
Ketika malam
perlahan tiba,
Bayanganmu
memudar bersama senja.
Namun aku
tahu, esok pagi,
Kau akan
kembali, bersama angin pagi.
2.
Zaman dan Kita
Perubahan
adalah sebuah keniscayaan
berbenah
dalam langkah itu keharusan
Bagaimana
kita masa depan
Tergantung
Seperti apa kita hari ini
Gerak laju
putaran roda-roda zaman
detakan
bunyi mesin waktu
Tak akan mau
peduli kondisi yang ada
Dan tak
mungkin menunggu kita berbuat
Ketika Almanak
telahpun tanggal
jatuh
terurai satu persatu
Akan mungkin
sedikit masa buat kita
Akankah
semua itu berlangsung
Sementara
kita hanya bisa Diam Terpaku
menjadi
penonton yang sepi
Tanpa aksi
dan Raihan
Sesuatu yang
sangat tak punya arti
Jadilah
pemain di dalam serunya drama hidup
lakonilah
sebuah peran yang berkarakter
buatlah itu
indah ,,, Buatlah itu sempurna
walau
mungkin kesempurnaan tak akan pernah hadir di muka bumi
Tapi yang
pasti kita telah berusaha dan berbuat
Puisi BY ABD GAFFAR
LUTHFI
3.
SMEKTIG YANG ANGGUN
Setibanya
aku di gerbang sekolah
Di sekitar
nampaklah begitu indah
Dengan bunga
yg mekar warna warni
Bersih ,,
sejuk di pandang mata
SMEKTIG itu
namanya ,, Tempatku menimbah ilmu, Sekolah yang terunggul
Sekolah
penuh kasih sayang dan damai
SMEKTIG
adalah rumah kedua bagiku
Ruang kelas
yang rapi
Ada
kenyamanan dalam belajar
Tali kasih
antara guru dan siswa menciptakan
kedamaian
Meretas dan
membina masa depan
Mari jaga
sekolah ini
Kita rawat
dan kawal bersama
Agar selalu
abadi dalam keindahannya
Agar selalu
unggul dan tersohor
Puisi by yusuf
4.
“JEJAK DI SEKOLAH”
Diantara
tembok dan papan tulis,sekolah adalah
rumah kedua
bagi jiwa muda,disini canda tawa
bersatu
dengan pelajaran.menjadi saksi
perjalan
impian dan cita
Dilorong-lorong
yang ramai penuh semangat,
Teman-teman
dan guru saling berbagi ilmu
Setiap hari
adalah halaman baru yang terbuka
Menulis
kisah tentang usaha dan harapan
Di meja dan
kursi,kenangan tak terhitung
Setiap sudut
mengingatkan pada kebersamaan
dalam
pelajaran dan ujian,kita belajar arti kesabaran
kerja
keras,dan kebersamaan
saat bel
berbunyi,hari hari berlalu namun
jejaknya
tertinggal dalam hati,sekolah
tempat di
mana dunia di mulai,dan setiap lamgkah
kecil
membentuk masa depan
Puisi by
yusuf
5.
“DIBAWA CAHAYA CINTAMU”
Kamu adalah
bintang di malam yang gelap,
Sumber
cahaya dalam setiap langkah.
Denganmu,waktu
terasa melambat ,
Setiap detik
penuh warna dan makna
Tatapanmu
adalah keajaiban dalam
Senyummu,aku
menemukan rumah .
Cinta kita
adalah melodi lembut,
Yang
menggema dalam setiap denyut
Saat
bersamamu,dunia terasa indah
Tak ada yang
lebih berharga dari dirimu.
Kau adalah
kisah indah yang ku tulis,
Dengan cinta
yang abadi dan tulus.
6.
Ibu
Muh Albi Pratama
Oh ibu
Sebuah roh yang tak pernah berakhir
Sebuah tangan yang selalu memegang
Sebuah hati yang selalu memberi.
Dengan kasih sayang dan kehangatan yang tak terbatas
Dia memeluk kita dengan cinta yang tak pernah berakhir
Sebuah pelita yang menerangi jalan kita
Melalui suka dan duka
Melalui malam dan siang.
Dia adalah sosok yang kuat dan berani
Seorang pahlawan yang tak pernah menyerah
Dengan hati yang tulus dan kebaikan yang tak tergoyahkan
Dia adalah bintang yang bersinar terang.
Oh, betapa kita berterima kasih atas semua yang dia lakukan
Untuk cinta dan perhatiannya yang tak pernah berakhir
Dia adalah roh yang tak pernah berakhir
Sebuah ibu, oh ibu, selamanya.
7.
Nenek
Muh Albi Pratama
Nenek, oh
nenek,
Sebuah roh
yang tak pernah berakhir Sebuah tangan yang selalu memegang, Sebuah hati yang selalu memberi.
Dengan kasih
sayang dan kehangatan yang tak terbatas
Dia memeluk
kita dengan cinta yang tak pernah berakhir
Sebuah
pelita yang menerangi jalan kita
Melalui suka
dan duka, melalui malam dan siang.
Dia adalah
sosok yang kuat dan berani
Seorang
pahlawan yang tak pernah menyerah Dengan
hati yang tulus dan kebaikan yang tak tergoyahkan Dia adalah bintang yang
bersinar terang.
Oh, betapa
kita bersyukur atas semua yang dia lakukan
Untuk cinta
dan perhatiannya yang tak pernah berakhir
Dia adalah
roh yang tak pernah berakhir Sebuah
nenek, oh nenek, selamanya.
8.
Jejak Persahabatan di antara tawa dan cerita
malam
Ahmad Adyaksa
Jejak
PersahabatanDi antara tawa dan cerita malam
Kita tumbuh
dalam pelukan waktu
Meniti
langkah di jalan yang kelam
Mencari
terang di langit yang biru.
Saat dunia
terasa sunyi dan dingin
Kau hadir
bagai cahaya pagi
Menghangatkan
hati yang merintiha
Membawa
harap dalam setiap hari.
Persahabatan
bukan hanya kata
Ia adalah
jejak di tanah basah
Tertinggal
meski badai melandaTetap abadi
tak pernah
berubah.
Dalam peluk
hangat persahabatan ini
Kita tak
takut pada waktu yang pergi
Karena dalam
setiap kenangan
Ada kau dan
aku, dalam satu harmoni
9.
ISI HATI ANAK KE 2
Zalfa Suhaemah Putri
Mahdira
Ayah, Ibu
Aku juga
ingin punya orang tua yang bisa di ajak bercerita, curhat, dan ngobrol setiap
hari
Ayah, Ibu
Aku juga
pengen seperti anak yang lain yang bisa menjadikan orang tuanya tempat
bercerita
Aku tau, aku
disini posisinya anak ke 2 yang harus bisa mengerti adek dan kakak
Yang harus
mengalah dengan adek
Yang harus
mengerti keadaan kakak
Posisi ku
emang tak pernah di anggap ya?
Ayah, Ibu
Aku cape di
salahin terus
Aku cape
karena selalu di sepelekan
Aku juga mau
di perhatikan
Aku juga
pengen merasakan kasih sayang dari kalian berdua
Mengapa
tugas ku selalu mengalah?
Kata ayah
"coba mengerti, dia itu kakak mu"
Kata ibu
"mengalah dulu ya? kasian adikmu"
Ayah, Ibu
Bukan aku
yang berbuat salah, tapi kok aku yang di salahin?
Apa-apa
pasti aku yang di omelin
Rasanya aku
hanyalah seorang anak yang serba salah
Menjadi
njadi seorang anak perempuan yang selalu di salahkan itu sangat menyakitkan
Aku
seringkali bertanya-tanya terhadap diriku sendiri, kalau aku mengalah terus
siapa yang akan ngertiin perasaanku?
Yang kuat
anak ke dua, kalian itu harus mencontoh dan memberi contoh yang baik
Tak mengapa
Yah.. Bu..
Walaupun
kalian seperti itu aku tetap sayang kalian berdua.
10.TERPESONA DENGAN KEINDAHANMU
Zalfa Suhaemah Putri
Mahdira
Sejak awal
berjumpa
Aku sungguh
terpesona
Kau begitu
indah
Kau membuat
ku terpukau
Tapi,
sikapmu begitu dingin
Aku begitu
tidak yakin kita bisa dekat
Tapi apa
salahnya mencoba?
Hari pertama
kita kenalan
Aku menjadi
salah tingkah
Kau membuat
ku tersenyum sendiri
Sikap dingin
mu itu, aku berhasil melelehkannya
Hadir mu
sungguh membawa bahagia
Semenjak
bertemu dengan mu, aku merasa seakan dimabuk cinta
Kau menjadi
salah satu alasan aku semangat ke sekolah
Gedung
sekolah menjadi saksi bisu kisah cinta kita..
11.SEMUA TENTANG AYAH
Zalfa Suhaemah Putri
Mahdira
Aku selalu
dimanja oleh ayah
Selalu dapat
apa yang aku mau
Seumur
hidup, Ayah tidak pernah memulku
Ayah tidak
pernah berkata kasar kepada ku
Walaupun
anaknya sudah besar
Ayah masih
menganggap anaknya seperti anak kecil
Ayah memang
tidak se kaya orang lain
Tapi, Ayah
selalu nge usahain apapun untuk anaknya
Ayah tidak
pernah menuntut bahwa nilai ku harus bagus
Ayah tidak
menyuruh ku harus seperti ini itu
Ayah hanya
bilang "jadilah dirimu sendiri, ayah tidak menuntut mu menjadi apa yang
ayah mau. cuman satu yang ayah pesan jangan pernah meninggalkan shalat 5
waktu"
Ayah selalu
utamakan anaknya
Ayah tidak
peduli dengan dirinya sendiri
Ayah tidak
pernah membiarkan anaknya merasa kekurangan
Ayah selesai
nge usahain, tidak peduli dengan bagaimana capeknya cari uang !
Begitu keras
perjuangan mu Ayah
Aku sangat
menyayangimu
I love you,
Ayah.
12.PASTI BISA !!
Zalfa Suhaemah Putri
Mahdira
Kita
usahakan menjadi orang yang berprestasi
Berani untuk
maju kedepan
Berani
berbicara
Demi
membanggakan orang tua
Fokus
belajar!
Jangan
terlalu pikiran soal cinta!
Jikalau kita
sudah sukses, Siapa si yang tidak mau dengan kita?
Kejar dunia
pendidikan!
Jangan
kejebak dunia percintaan dulu!
Kamu harus
bisa buktiin
Bahwasanya
kamu juga bisa sukses seperti orang lain
Utamakan
pendidikan!
Jangan nge
utamain percintaan!
Karena
sukses di tangan kita
Jika kita
giat belajar dan berusaha untuk mencapainya!
Tetap
perjuangkan pendidikan!
Jadilah
wanita yang gila prestasi!
Jangan gila
lelaki yang tampan dan tajir!
Banggakan
lah orang tua mu!
13.IBUKU DAN DOAKU
Titik Indah
senyuman nya,
sosoknya, harum tubuhnya, sangat ku rindukan canda tawa saat bersamanya,
bercerita tentang banyak hal padanya tentang hari yang ku lewati
Dia ibuku, ibu aku
rindu tidur di pangkuan mu, rindu bercerita hangat padamu, rindu masakan mu,
rindu sosokmu
Ibu dialah pahlawan
sejatiku, nan idolaku, dia merantau jauh di kampung orang mengais rezeki untuk
anaknya hidup sejahtera, dirinya rela tidak makan demi anaknya tidak kelaparan,
dirinya rela kehausan demi anaknya tidak kehausan
pagi dan malam dia
mengais rezeki hanya dia yang ku punya ibu rumah yang kita tinggali hampa Bu,
gelap Bu, sunyi Bu, itu semua karna tidak adanya dirimu tidak adanya sosokmu di
sini. Bu aku rindu rindu sekali padamu, aku disini dan ibu disana hanya doa
sebagai perantara kita
Semoga rindu ini
terbalas kan Bu, semoga kita bisa bertemu di hari yang tepat aku menunggu hari
itu Bu, aku berdoa di sujud ku agar tuhan menjagamu melindungi mu dari mara
bahaya, sampai jumpa lagi Bu aku merindukan mu sangat rindu
14.TEMAN TAMPATKU BERTEDUH
Titik Indah
Kau pergi membawa
sejuta kenangan kau pergi tanpa mengajari ku untuk bisa rela mengikhlaskan dan
merelakan katakan lah padaku bagaimana caranya, aku melupakan mu
Aku disini kekasihku
di temani suara burung yang berkicau, matahari senja yang teduh setelah tatapan
mu, tempat di mana kita selalu bermadu kasih saling memberikan kehangatan lewat
pelukan, bercanda tawa disaat kita berdua mengalami berbagai hal yang
menyulitkan, tempat itu juga yang menjadi saksi bisu asmara kita berdua
Ya aku di sini
kekasihku bersama bangku taman itu,sangat hampa disini,di taman ini juga hanya
ada aku tak ada lagi kamu yang menemani ku ketahuilah kekasih ku hariku Sangat
hampa tanpa adanya dirimu, tanpa kehadiran mu, tanpa kau di sisi ku
Aku menunggu setiap
saat ini disini kasihku,Ingat lah kasihku berapa lama pun aku akan menunggu mu
tak peduli berapa lama itu aku akan senantiasa menunggumu di tempat ini kasihku
jangan lupa untuk menemui ku di tempat ini
Ibu ku
Di relung hati,
terukir namamu, Ibu, Sebuah melodi indah, mengalun lembut di telingaku. Kasihmu
bagai embun pagi, menyejukkan jiwaku, Menyentuh relung terdalam, menenangkan
segala resahku.
Tanganmu, lembut
menuntun langkahku yang masih ragu, Suara lembutmu, menenangkan hati yang
gundah gulana. Kau bagai mentari, menerangi jalan hidupku, Menyirami
benih-benih mimpi, agar tumbuh subur dan berbuah.
Keringatmu menetes,
demi kebahagiaan anak-anakmu, Pengorbananmu tak ternilai, tak terbalas olehku.
Doamu selalu menyertaiku, menjadi penuntun di setiap langkah, Menjadi cahaya di
tengah gelap, menuntun aku ke jalan yang benar.
Ibu, kaulah bintang
di langit malamku, Cahaya benderang, menerangi jalanku Cintamu abadi, takkan
pernah pudar, Di hatiku, kaulah ratu selamanya, Ibu.
15.Lingkungan
Hutan hijau,
paru-paru dunia, Menyerap racun, melepaskan udara segar. Sungai mengalir, membelah
bumi pertiwi, Menyediakan air, untuk kehidupan yang berbinar.
Laut biru, luas dan
dalam, Menyimpan jutaan makhluk hidup, Terumbu karang, rumah bagi ikan-ikan,
Keindahan alam, yang tak ternilai harganya.
Namun kini, alam
merintih kesakitan, Polusi udara, mencemari langit biru. Sampah berserakan,
mencemari sungai dan laut, Hutan gundul, tak lagi meneduhkan bumi.
Marilah kita jaga,
lingkungan yang kita cintai, Tanam pohon, kurangi polusi, Buang sampah pada
tempatnya, Agar bumi tetap lestari, untuk generasi mendatang.
by:muhammad risal
16.CAHAYA
By:Muh. Ataya Risqula
Saputra
Aku mencari
diri ini
Yang hilang
di balik bayang
Samarnya
menakutkan
Hingga
meringis tajam kesakitan
Diantara
gelapnya bayang-bayang
Ganasnya
kegelapan
Kau bagaikan
Theia
Yang
menghangatkan hati
Apakah kelak
engkau tau
Betapa diri
ini merindu
Namamu yang
selalu kusebut
Disetiap
langkah yang kutempuh
Sungguh, aku
selalu menanti
Mahukah kau
memberikan aku cahaya
Melenyapkan
bayang
Untuk
membentuk harapan.
17.DESEMBER
By:Muh. Ataya Risqula
Saputra
Disaat semua telah pergi
Aku disini selalu menanti
Layaknya mentari di siang hari
Menembus malam tak henti
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Semoga ada yang menerangi dari sisi
Menanti seperti pelangi
Menunggu hujan hingga henti
Sampai nanti saat hujan tak lagi
Meneteskan duka ke diri ini
Hingga menyelimuti hari
Aku selalu suka saat hujan turun desember nanti
18.JALAN DI PAGI HARI
By:Muh. Atur Rahman
Mentari pagi menyapa lembut,
Mengusir malam, mengganti pagi,
Angin berbisik, melambai pelan,
Menyentuh wajah, memberi harapan.
Di jalan setapak penuh dedaunan,
Aku melangkah, penuh harapan,
Mencari arti di balik jejak,
Menggapai mimpi yang terus menjelma.
Langit biru, awan berarak,
Seperti harapan yang terus berlalu,
Dalam pikiran, ada sejuta masalah,
Kemana masalah ini akan bermuara?
Waktu berlalu, takkan terulang,
Setiap detik,ada makna yang hilang,
Namun di sini, aku berjanji,
Akan terus melangkah, tanpa berhenti.
Dengan semangat dan cinta dalam hati,
Aku kan hadapi semua masalah yang ada,
Menyongsong masa depan dengan penuh harapan,
Bahwa impian ini akan nyata.
19.SEPI DALAM HATI
By:Muh. Atur
Rahman
Di sudut
sepi, aku termenung,
Mencari
jawab yang tak kunjung datang,
Waktu
berlalu, tanpa kata,
Hanya sunyi
yang setia menemaniku.
Air mata
mengalir perlahan,
Membasahi
pipi yang dingin,
Entah
mengapa rasa ini hadir, hanya membuat hatiku pedih.
Kenangan
lama kembali teringat,
Saat
senyummu masih ada di hatiku,
Namun kini
hanya bayang bayang yang tertinggal,
Meninggalkan
luka yang begitu dalam menghantuiku
Aku mencoba
untuk melupakan,
Namun rindu
ini masih menghantui ku, masih teringat kenangan yang lalu,
Seperti
angin yang tak terlihat,
Namun
kehadirannya begitu terasa.
Sendiri
dalam keramaian,
Hanya
kesedihan yang selalu menemani,
Mungkinkah
ada pelangi setelah hujan?
Ataukah
hanya kelabu yang tersisa?
Dalam hati,
ada asa yang tersisa,
Meski hanya
kenangan, namun kesedihan yang selalu menemaniku,
Semoga suatu
hari nanti,
Cahaya
bahagia kembali menyinariku.
20.KENANGAN SAHABAT LAMA
Alfikri
Di sudut waktu yang kini jauh,
Ada tawa kita yang masih terdengar,
Menggema di hati tak pernah surut,
Meski jarak memisah,
tak berjumpa.
Kita pernah berbagi cerita,
Tentang mimpi dan rahasia kecil,
Bersama menatap langit senja,
Menyusun harapan di bawah bintang.
Meski waktu dan jarak berlalu,
Sahabat lama tetap abadi di hati,
Kenangan itu menjadi lentera,
Menerangi langkahku di masa kini.
21.SAHABAT SEJATI
Alfikri
Di kala senja mulai
merona, Kau hadir membawa cahaya, Dalam canda tawa dan cerita, Kita lalui hari
dengan bahagia.
Di bawah langit biru
tak bertepi, Kau genggam erat tanganku ini, Saat badai datang menghadang, Kau
tetap berdiri, tak pernah hilang.
Sahabat, engkau
bagaikan bintang, Dalam gelap kau beri terang, Setia dan tulus tanpa pamrih,
Menghiasi hidupku dengan kasih.
22.Ibu - Nur Amalia
senyuman
wanita yang selalu aku dambakan
suara wanita
yang selalu ingin aku dengar
wanita yang
selalu menjadi tempat pulang ku
wanita
paling berharga bagiku
Ibu...
Kadang aku
merasa muak
dengan
nasihatmu
Aku merasa
marah
saat engkau
membandingkan aku
Ibu...
Terkadang
aku membentakmu
Terkadang
aku menyakiti perasaanmu
Aku...
selalu tak menyadari kesalahan ku
Tapi ibu...
Engkau harus
mengetahui
seberapa
besar rasa sayang ku padamu
walau rasa
sayang ku tak sebanding
dengan rasa
sayangmu padaku
Ibuku...
Duniaku...
Tolong,
hiduplah lebih lama di dunia ini
23.Peran penting - Nur Amalia
Suara hujan
deras yang selalu
tertutup
dengan tawa hangat sebuah keluarga
pelukan
hangat seorang ayah
saat
putrinya menangis
Nasihat yang
selalu ia sampaikan
dengan
lembut
Tawanya yang
mengalahkan cerahnya sinar rembulan
Tapi
sekarang....
Cerita
bersama pun sudah tak ada
seorang
putri yang merindukan
hangatnya
pelukan seorang ayah saat ia sedih
ayah...
putri
kecilmu ini merindukan pelukmu
putrimu
merindukan nasihat mu
putrimu ini!
sangat ingin
di bujuk saat ia merasa marah
ayah...
mungkin
engkau melihat putrimu sudah tumbuh besar
dan tidak
butuh peran mu
Tapi...
Engkah harus
tau
seberapa
besar putrimu ini
dia tetap
membutuhkan
pelukan dan
peran mu sebagai ayah...
24.Hari itu - Nur Amalia
hari itu...
kita harus memutuskan
kita akan kemana dan
kita memutuskan untuk berpisah
hari itu...
hari terakhir kita bersama
hari terakhir kita
sebelum sibuk dengan urusan masing-masing
Tidak ada lagi tawa bersama
Tidak ada lagi tawa bersama
Tidak ada lagi bolos bersama
Aku... sangat rindu
rindu hal-hal yang biasa kita lakukan
rindu berbagi makanan
rasa rindu ini...
tak akan pernah bisa di obati
25.ORANG TUAA
by:fatira dwi humaira
ibu.....
Ayah.....
Kau adalah
cahaya
Kau adalah
pelita
Kau adalah
pahlawan
Kau adalah
penuntut jalanku
Tanpamu aku
tenggelam dilautan yang gelap
Ibu bagaikan
cahaya di malam hari
Telah ku
pandang wajahnya di waktu tidur
Terdapat
sinar yang penuh keridhoan
Terdapat
sinar yang penuh kesabaran
Terdapat
sinar yang penuh dengan kasih sayang
Terdapat
sinar kelelahan karena aku
Aku yang
selalu merepotkanmu
Aku yang
selalu menyita perhatian mu
Aku yang
selalu menyusahkan mu hingga muncul tangismu
Ibu
Terbuat dari
apa hatimu ibu??
Disaat aku
membentakmu
Mengapa kau
masih saja tersenyum kepadaku
Engkau
menderita karena aku
Engkau rela
menyembunyikan rasa sakit karena aku
Engkau
korbankan segalanya untukku
Hanya do'a
yang bisa ku persembahkan untukmu
Hanya
tangisku sebagai saksi atas rasa cintaku padamu.....
Hiduplah
lebih lama ibu
Ayah sang
pahlawan hidupku
Engkau
adalah pohon tua yang kokoh
Meski
diterpa angin dan badai, tak pernah roboh
Engkau
adalah bukit yang menjelang tinggi menjadi pelindung dalam segala kondisi
Di balik
wajah tegasmu, ada kelembutan yang tersembunyi
Dalam
tatapan tajam, ada kasih yang tak terperi
Engkau
berbicara dalam tindakan, bukan kata-kata
Setiap
tatapannya adalah wujud cinta yang nyata
Tanganmu
yang kasar, penuh dengan peluh
perjuangan
Menggenggam
dunia, membentuk masa depan dengan keteguhan
Engkau
adalah pelita di kala gelap
Penuntut di
kala sesat
Meski jarang
berkata cinta, setiap tindakmu selalu tepat
Dalam diam,
engkau mengajarkan ku keberanian dan ketegaran
Bahwa hidup
adalah perjuangan tanpa henti, tanpa
kepastian
Ayah
Tunjukkan
lelahmu pada ku
Tunjukkan
masalahmu pada ku
Tunjukkan
tangismu ayah...
Aku masih
seperti putri kecilmu
Yang dulu
kau manjakan setiap waktu
Aku tidak
tau bagaimana hidupku jika tak ada ayah
Mungkin
sudah di terpa kehidupan
Ayah...
Ibu.... Tolong selalu lah berada di dekatku
Manjakanlah
aku seperti bayi yang kau rawat dengan penuh cinta dan kasih sayang
Rasa cinta
dan kasih sayangku sulit untuk diungkapkan lewat kata
Hanya aku
mencintaimu ayah...ibuu....
26.DIRIKU SENDIRI
by:fatira dwi humaira
Aku, seperti
angin yang berdansa
Mengisi
ruang tak terlihat dengan kehadiran
Di setiap
hembusan, ada petunjuk baru
Setiap aroma
bunga yang mengusik ingatanku
Di ruang
batin yang sunyi
Ku temukan
jejak langkah hidupku
Di antara
kepingan waktu yang terluka
Melintasi
jalan-jalan yang berliku
Di dalam
mati yang bertanya
Terbentang
dunia misteri yang tak terucapkan
Dalam setiap
detik keberanian
Kuasa
kehidupan mengalir melalui nadiku
Aku, seperti aliran sungai yang menelusuri tanah
Mengalir
mengikuti arus takdir yang tak terduga
Di setiap
tikungan, tersembunyi rahasia kehidupan
Seperti
gemerlap bintang malam yang mempesona
Di bawa
langit yang luas dan biru
Aku
menemukan keberanian untuk terbang tinggi
Menjadi diri
sendiri, dengan segala keunikan
Merangkai
mimpi di atas jalan yang terbentang panjang
27.Judul:penggali kubur
Karya:rehan
di sinilah
aku bertahan
di antara
kembang gugur dan marmer itali
memaklumi
jangat yang terbakar matahari
Kedua lenganku
telah sama tua
dengan
hapalan pertama seorang pendoa
Sebagaimana
doa-doa itu memanjang ke langit
lenganku pun
terbiasa memanjang ke bumi
memisahkan
batu dari tanah
memecahkan
segala yang tak terpisah
Dengan gerak
tubuhku sendiri
dengan peluh
milik jiwaku sendiri
kuciptakan
konstelasi baru
kukarang
semesta lainnya
dari delapan
buah sudut yang sederhana
Istirahatku
hanya mata
yang
sesekali kupejamkan
bagai
seorang penyanyi opera
ketika
nada-nada yang rendah dan berat
melampaui
menara hitam hasrat
dan menyentuh
pusat jantungnya yang murung
Kadangkala
kesunyian ini
membuatku
berkhayal jadi seorang raja
atas negeri
yang tak pernah dijajah, kaum
yang tidak
menyerbu, wilayah yang dipertahankan
tanpa para
pemanah dan tembok-tembok perbatasan
Tamuku
bukanlah kaisar-kaisar asing
dalam ragam
warna, bentuk, dan bahasa
bukan pula
para utusan
pewarta
kabar, bujuk, atau ancaman
Tamuku
adalah orang-orang berjubah duka
bicara dalam
bahasa duka
Dan manakala
orang-orang itu pergi
kupandangi
punggung mereka
sampai tak
terlihat lagi, tahu
ia yang tak
meninggalkan jejak kaki
berkisar di
antaranya.
28.DIA
Adriyan Dwijaya
dipagi hari
yang indah nan cerah
rembulan
yang semula cantik
diboyong
oleh cahaya yang terik
rerumputan
sekitar di selimuti
oleh embun
yang hangat
jalanan yang
ramai
diisi oleh
bisingnya suara kenalpot
pagi hariku
disibukkan dengan
kegiatan
menuntut ilmu
disela -
sela waktu yang takkunjung berhenti
mataku,
tertuju pada dia
dia bagaikan
rembulan
yang indah
dipandang
bagaikan
bunga yang mekar di pagi hari
menerbangkan
serbuknya
mataku tak
sanggup berkedip
tak rela
kehilangan waktu untuk menatap sosoknya
betapah
indah ciptaan allah yang satu ini
sungguh dia
cantik.
29.senyummu, canduku
Adriyan Dwijaya
manis bagai
tebu yang melimpah
bagai ladang
tak berujung
aku kehabisan
kata hanya untuk
mengungkapkan
rasa yang ada
mataku tak
lepas memandang lekukan senyum
yang terukir
di bibirmu
barisan gigi
yang rapih
menambah
kesan yang tak dapat kulupakan
matamu yang
juga ikut serta
dalam
mengngacak - acak hatiku
matamu
tersenyum
mengikuti
lekuk bibirmu
senyummu
bagaikan ombak di laut lepas
yang menyapu
pesisir hatiku
rasanya aku
tak kuat
dikala kau
tersipu dan tersenyum kepadaku
bagai angin
yang entah - beranta
datang dari
mana
aku tak bisa
melupakan senyum indah milikmu
senyummu membuatku
candu.
30.Hutan
Fahri
Hutan rimba,
hijau nan permai,
Tempat
bernaung flora fauna.
Suara
gemericik air jernih,
Menyejukkan
jiwa yang resah.
Namun kini,
hutan terancam,
Oleh ulah
manusia yang rakus.
Hutan
ditebangi, hewan diburu,
Lingkungan
tercemar, alam merana.
Ciptakan
langkah kecil untuk menjaga,
Lestarikan
flora dan faunanya.
Hutan adalah
paru-paru dunia,
Tanpa hutan,
hidup semua makhluk tak ada artinya.
31.Gugurnya Bintang
Nur qalby aulia
Kegagalan, si bintang
yang pudar, Menyusuri malam tanpa berkelip, Lantaran angin yang keras dan
berat, Memecah asa, membuat hati terluka.
Namun di balik
kegelapan yang pekat, Ada cahaya yang tak pernah padam, Meski langkah
tergelincir di tengah perjalanan, Arti gagal adalah pelajaran yang mendalam.
Saat puing-puing
jatuh dan berserakan, Bangkitlah dengan pelajaran yang diperoleh, Kegagalan
bukan akhir dari sebuah cerita, Melainkan awal dari perjalanan yang lebih
berarti.
Gugurlah bintang,
jangan engkau bersedih, Langit malam masih menantikan sinarmu, Karena di setiap
jatuh, ada kesempatan, Untuk kembali bersinar lebih terang.
32.kamu
Karya:rehan
Kamu itu sangat
populer di kepalaku.
Bahkan saat aku tidur
Kepalaku tetap
disibukkan olehmu.
karena kamu selalu
singgah dalam mimpiku tiap tidur.
Gawat! Kamu itu
seperti sel aktif di otakku
tak pernah berhenti!
33.YANG KU IMPIKAN
Ardiansyah Saputra
Cita-cita ku
merupakan pintu semangat
Mengorbankan
masa remaja ku Karna aku tau...
Diri
sendirilah yang bisa menentukan masa depan ku
Kini
perjuangan ku akan menjadi Nyata atau tertunda
Menunggu
harinya Menangis atau gembira
Karna aku
orang sederhana Yang ingin membahagiakan kedua orang tua
Tanpa
menyusahkannya
Tanpa
meneteskan air mata
Ooo.. tuhan
Aku selalu percaya pada mu
Dengan hati
yang teguh Agar aku selalu yakin dan percaya
Bahwa aku
bisa lulu menjadi seora.
34.HARAPAN ITU PENDERITAAN
Ardiansyah Saputra
Masih saja.hujan tak kunjung pergi
Satu kali seminggu sudah bertemu,tetapi Masih saja Begini
Harapan dan kenyataan Selalu saja berlawanan Menciptakan
kesedihan
Bagi orang-orang yang penuh derita
Diratapi hari tiap hari pada musim ini Meski bercucur kering
air mata Ikhlas melangkah walau di depan
Tertampang kegagalan yang mengerikan.
Jika waktunya tiba
Akankah musim selanjutnya penuh bahagia?
Belum tentu,
Aku rasa manusia tak pernah Berhenti untuk menderita Karena
harapan-harapan itu lah
Yang sebetulnya menjadi sumber air mata bagi mereka.
35.HUJAN & KENANGAN
Nur Safira
Malam yang sunyi, Rintik hujan merintih
Tetesan-tetesan suci, menciptakan melodi yang sepi
Seakan-akan malam itu mempunyai cerita tersendiri
Hujan...
Engkau melambangkan ketenangan
Tetapi juga menjadi teman dalam kesedihan Rintik demi rintik
mu mengukir sebuah kenangan
Membuat ku teringat akan perpisahan yang seharusnya
terpendam
Langit yang mendung perlahan berbisik
Seolah-olah bertanya "apakah kisah kalian akan berakhir
seperti ini?" Bahkan awan sekalipun sadar akan sendunya hati
Sampai-sampai mencurahkan airmata, seperti isak tangis
Sampai di rintik terakhir Cerita ini tak kunjung berubah
Yang tersisa hanya aku, hujan & kenangan.
36.Istirahat
RAHADIATUL
Saat pertama masuk
gerbang, kulihat sejuta harapan Pohon melambai-lambai seakan memanggilku
Angin pun bertiup seakan-akan menyambutku Luasnya lapangan
terbentang
Disertai dengan larian kian- kemari
Bilamana bel istirahat tiba
Tidak ada satupun tangan yang termangu ke dagu Semuanya
sangat gembira
Suara ramai dan tawa terdengar riang
Dan disertai dengan
pohon rindang, angin bertiup Membuat sejuknya hati
37.LASKAR KU
Nur Safira
Impian untuk menjadi laskar dihidupmu Ibarat bayangan
dibawah purnama
Dalam asaku, aku ingin membalas jasa mu Tetapi, akankah
harapan itu terkabul?
Aku yang dipenuhi oleh dosa
Dipertemukan dengan mu yang penuh leluasa
Secara perlahan, engkau mengembalikan martabat ku Yang
awalnya hancur lebur seperti butiran debu
Diantara dosa dan asa
Nusa jiwa ini berharap agar kita terus bersama Meskipun
dipenuhi oleh banyak bencana Yakinlah, akan ada kata "bahagia"
disetiap akhir cerita.
38.Langkah di Bawah Langit
Vahry
Di pagi hari yang agak mendung,
Langkahku pelan, tak terlalu tergesa.
Menikmati waktu yang berjalan,
Meski ada tugas menumpuk di kepala.
Di antara gedung sekolah tua,
Ada cerita yang kita tulis bareng.
Tentang tawa, cinta, dan mimpi,
Yang kadang terasa setengah jalan.
Langit sore mulai merona,
Kita duduk sambil berbagi cerita.
Tentang hari-hari yang kadang berat,
Tapi kita tahu, semua ini berharga.
Meski kadang ada yang terasa sulit,
Kita tetap kuat, nggak akan mundur.
Karena di balik setiap tantangan,
Ada masa depan yang kita tuju bersama.
39.Siapakah
RAHADIATUL
Siapakah yang
menyiramkan hijau Ketika punuk bukit kembali bersemi
Siapakah yang
menumpahkan biru
Ketika ombak
berkejaran dengan sunyi
Siapakah yang
menggambari langit Dengan kuas sehalus awan pagi
Siapakah yang
mengukir udara Dengan pahat selentur jemari.
40.SOSOK MU BAGAIKAN SENJA
Nur Safira
Angin
berhembus perlahan
Sekawanan
burung pulang menuju sarang Suasana senja yang menawan
Membuat
hatiku terasa tentram
Warna jingga
di ujung cakrawala
Perlahan
mengintari dunia yang penuh rahasia Pelita indah yang ku sebut baskara
Akhirnya
tergantikan oleh candra
Senja...
Engkau
mengingatkan ku kepadanya Pemandangan mu indah seperti sosoknya Sinar mu hangat
seperti tatapannya
Dan Suasana
mu tenang seperti tuturkatanya
Meskipun
senja hanya sementara Rasaku padamu itu kekal selamanya Sekalipun nanti kita
harus berpisah
Setidaknya
kita pernah mengukir cerita bersama
Kita dan
Hari Ini
Muh Dhani
Ramadhani
Pagi datang,
kita siap berangkat,
Seragam
rapi, tas di punggung lekat.
Jalanan
menuju sekolah penuh cerita,
Ada tawa,
canda, kadang keluhan juga.
Di kelas,
kita belajar bareng-bareng,
Ada yang
serius, ada yang suka ngelamun.
Tapi di
antara semua itu, kita tahu,
Ini semua
bagian dari perjalanan yang kita tempuh.
Saat bel
istirahat akhirnya berbunyi,
Kita lari ke
kantin, mesen es teh manis.
Ngobrolin
hal-hal kecil yang buat kita besar,
Karena
setiap momen bareng temen, terasa luar biasa.
Sore nanti
kita pulang, jalan bareng lagi,
Membawa
cerita hari ini di dalam hati.
Esok hari
kita bakal ulang semua,
Tapi nggak
ada yang bakal terasa sia-sia.
41.Di Antara Waktu Sekolah
Muh Dhani Ramadhani
Pagi-pagi
kita ketemu lagi,
Dengan
seragam dan senyum yang sama.
Langkah kaki
menuju sekolah,
Meski mata
masih sedikit ngantuk terasa.
Di kelas,
kita lewati jam demi jam,
Kadang
fokus, kadang malah ngantuk diam-diam.
Tapi kita
semua tahu,
Di balik
pelajaran, ada cerita yang kita ukir tiap hari.
Saat
istirahat, suara tawa terdengar,
Kita ngobrol
santai di bawah pohon rindang.
Tentang
mimpi-mimpi yang kadang tinggi,
Dan hal-hal
kecil yang bikin hari jadi berarti.
Sore tiba,
langit mulai gelap,
Kita pulang
dengan kenangan di dalam hati.
Besok kita
ketemu lagi di sini,
Untuk lanjutin cerita yang nggak akan pernah habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar