1. Karya
: Muh al Ikhsan
1.
Malam
Malam itu gelap,
Hutan makin kelam,
Tak pernah kulihat cahaya
Dalam hidup yang kutempuh suram.
Namun saat ku terjatuh,
Cahaya itu datang menghampiri,
Berwujud seseorang,
Bagaikan pahlawan sejati.
Dia adalah ayahku,
Yang hadir dalam diam,
Mengangkatku dari kegelapan,
Menjadi cahaya dalam malam.
2. Karya
: Alifah Yuri Artami Dewi
2.
Guruku
Kau adalah renjana, sosok inspiratif dalam senja Kau
selayaknya surya,
penerang untuk generasi bangsa Dan
kau ibarat gerimis kiranya Yang nanti menangis
melihat kami sukses dengan bangga.
Perjuanganku sampai sini tidak semudah yang engkau
bayangkan
Aku pernah menyepelekanmu, tapi kau menghadapiku
dengan sabar
Aku pernah putus asa, namun kau menyemangatiku
dengan senyummu Kaulah yang mampu membuka
gerbang semangatku Hanyalah kau yang bisa...
Aku sangat beruntung mempunyai guru sepertimu
Kubayangkan jika guru sepertimu tidak ada di dunia
ini,
Jadi apa aku besar nanti?
Orang yang mengajariku dengan teliti dan cekatan
Orang yang menunjukan jalan yang benar menuju masa
depan
Sabar mengajar, nurani ditempa, Guru terang,
menuntun jiwa-jiwa.
Inspirasi terpancar, ide menggema, Guru cemerlang,
melampaui batas-batas.
Semoga engkau sehat selalu, sehingga bisa melihatku
di masa depan nanti,
doa yang terbaik untukmu guruku..
3. Karya
: Muhammad Mirza Mahardika
3.
Keindahan Alam Negeri Ini
Pejamkanlah matamu sejenak
Rentangkanlah tanganmu sejenak
Sejuk, tenang, senang akan kau rasakan
Membuatmu seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari pagi hingga malam
Pesonamu tak pernah pada
4. Karya
: Nikeysha Lubna Arika
4.
Mimpiku
Yang ada di mimpi,
Bukanlah nyata.
Mimpi membuka ruang
Bagi harapan yang menanti tiba.
Aku pernah bermimpi tentang seseorang,
Yang telah pergi meninggalkan dunia.
Mimpi itu tak sembarang cerita,
Apalagi jika membawa aib dalam jiwa.
Kadang mimpi mendatangkan sedih,
Kadang juga membawa suka.
Ada yang nyata,
Namun tak semua berbicara.
Kadang mimpi datang dalam kebaikan,
Ada pula yang datang membawa keburukan.
5. Karya
: Dheandra ekaputri maharany
5.
Sebuah jarak
Sulit rasanya kita
bersama kembali
beberapa kehendak yang
membuat kita berpisah
ku harap kedepannya aku
tak bertemu dirimu
kamu bukan hanya
menemaniku tapi mewarnai hari hariku
alam semesta akan
menjadi saksi pertemuan kita berdua
Dirimu mungkin saat ini
tidak memikirkan satu pun hal tentang kita berdua
Semoga hari mu dan
hariku berjalan dengan lancar dan senantiasa bahagia tanpa diriku lagi
Cinta abadi yang kita
inginkan
Pada akhirnya tidak ada
yang benar-benar penting
Kita akan bersama lagi
jika semesta menghendaki
6. Karya
: Ashfiatun Nisa
6.
Takdir
Malam ini begitu tenang. Bintang-bintang menghias
langit dengan indahnya,
ditemani oleh sayup angin yang sejuk menyentuh
kulit.
Aku menatap langit luas, bertanya dalam hati,
"Mengapa semua ini terjadi padaku?"
Dari sekian
banyak manusia di bumi ini,
mengapa harus aku yang menghadapi semua ini?
Aku merasa gagal dalam banyak hal.
Yang kuinginkan hanya hidup bahagia, tenang, tanpa
masalah.
Namun, air
mata ini mengalir begitu saja,
membawa serta kesedihan yang sulit kuelakkan.
Perlahan, aku belajar untuk menerima—berlapang dada
atas takdir yang sudah menimpaku. Meskipun begitu banyak cobaan, kekerasan, dan
masalah yang datang silih berganti, aku tetap percaya bahwa Tuhan selalu
memberikan yang terbaik.
7. Karya
: Salsabila Nur Ramadhani
7.
Halaman sekolahku yang penuh Kenangan manis
Koridor panjang, yang penuh dengan kenangan manis
Disetiap sudut, terdapat susunan-susunan cerita
indah yang diabadikan
Langkah-langkah kecil sang para siswa begitu
terdengar untuk menuju masa depan yang ingin di tuju
Diruang kelas, beribu pengetahuan tlah dibagikan
Mengajar, bimbingan dari guru tlah dilakukan dengan
penuh semangat dan menaruh harapan yang besar untuk sang siswa/siswi
Sekolahku, kau lah tempatku untuk bertumbuh
Halaman sekolah, tawa riang dan kegembiraan begitu
sangat terdengar
Anak-anak bermain tanpa memikirkan beban
Dibawah naungan-naungan pohon dan di tengah teriknya
matahari
Koridor-koridor, menjadi saksi bisu
Cerita-cerita tercipta menjadi kenangan abadi yang
akan di kenang
Pada akhirnya, Kami melangkah maju cduntuk menuju
dan menjemput masa depan
8.
Karya : Anastasya Putri
8.
Alam Raga
Mataku terbuka,
Menatap alam luar biasa.
Alam yang begitu indah,
Dengan lembut menyapa jiwa.
Ia memberi kenyamanan,
Menyelimuti ragaku yang tenang,
Membawa damai tanpa kata,
Membiarkan diriku terhanyut dalam pesonanya.
9. Karya
: Rizky
9.
Nabi Muhammad SAW
Ya Muhammad, ya Rasulullah,
Hadirmu membawa cahaya,
Dalam gelapnya alam semesta,
Kau terangi jiwa-jiwa yang dahaga.
Cahaya terang yang kau pancarkan,
Telah menembus relung hati kami,
Engkau bimbing kami, umatmu,
Hingga hidup kami terasa damai dan suci.
Engkau berikan kedamaian yang indah,
Walau manusia biasa, akhlakmu luar biasa,
Lebih terang dari cahaya,
Membimbing dengan kasih dan cinta.
Engkau Muhammad, teladan sempurna,
Mengajarkan umatmu segala yang mulia,
Menghantarkan kami pada jalan kebenaran,
Hingga akhir masa.
10. Karya
: Muh. Afkar Fidel Naryama
10.Ibuku
Oh Ibuku
Engkaulah yang bertahan selama sembilan bulan,
Demi melahirkanku ke dunia,
Engkaulah yang menjagaku,
Hingga aku menjadi anak yang berbakti.
Oh Ibuku
Engkaulah yang membuatku menjadi anak pintar,
Namun akulah yang tak selalu memahami perasaanmu.
Engkau membesarkanku,
Hingga tanpa kusadar, aku tumbuh menjadi remaja.
Oh Ibuku
Aku berjanji akan membuatmu bangga,
Aku akan menjadi pelindungmu,
Aku akan senantiasa menjagamu,
Hingga akhir hayatku.
Maafkanlah segala dosaku,
Atas semua yang telah kulakukan kepadamu, Ibuku.
11. Karya
: Muh. Alvaro Abyan K
11.Guruku
Engkaulah orang tua kami di sekolah,
Membimbing dan mengajarkan hal-hal baru,
Tak pernah lelah, tak pernah menyerah,
Memberikan ilmu yang berguna bagi kami semua.
Guruku
Engkaulah pengukir insan akademisi,
Membentuk jiwa-jiwa berprestasi,
Yang hebat dan penuh dedikasi,
Demi kemajuan yang segera terealisasi.
12. Karya
: Faqihurrahman
12.Ibuku
Engkaulah malaikat tanpa sayap,
Merawatku sejak kecil hingga dewasa,
Engkau yang membiayaiku,
Engkau yang memberiku pendidikan,
Engkau yang melahirkanku ke dunia.
Namun kini, engkau telah pergi selamanya,
Meninggalkan bumi ini,
Dan aku menjadi anak yatim,
Menanggung beban yang dulu engkau pikul dengan
tabah.
Aku kini tulang punggung bagi adikku,
Menjaga dan membiayainya,
Bekerja keras bersama pamanku,
Agar aku bisa menyekolahkan adikku,
Memberinya harapan, seperti yang engkau lakukan
untukku.
13. Karya
: Muh. Fahril Fauzan Ali
13.Gumamku Ya Allah
Angin dan langit dalam diriku,
Terang di alam raya, arah dan kiblat di ruang dan
waktu,
Memesona rasa duga dan kira,
Adalah bayangan rahasia kehadiran-Mu, ya Allah!
Serambut atau berlaksa hasta,
Entah apa bedanya.
Musafir yang senantiasa mengembara,
Umat manusia tak ada yang juara.
Semua manusia sama, tak tahu dan sama rindu.
Agama adalah kemah para pengembara,
Menggema beragam doa dan puja,
Arti yang sama dalam bahasa berbeda-beda.
14. Karya
: Muh. Alfian Yunus Kamal
14.Kenangan Kita
Kita kenal dari awal yang sederhana,
Dari langkah pertama hingga aku menjadi milikmu.
Namun perjuangan kita terputus,
Karena kamu memilih kekasih yang lain.
Aku telah berjuang mati-matian,
Namun pilihanmu jatuh padanya, bukan padaku.
Mungkin aku tidak secantik atau sehebat dia,
Namun hatiku tulus mencintaimu.
Jika kamu menilai dari fisik semata,
Mungkin kamu tidak akan menemukan yang lain.
Cinta boleh berakhir, tapi harga diri laki-laki
Tidak boleh dipermainkan.
Terima kasih telah menemani dari awal hingga kini,
Sudah tiga bulan lebih kita bersama,
Namun kamu memilih meninggalkanku,
Karena seorang cowok lain.
Aku berjuang sekuat tenaga,
Tapi kamu tetap pergi meninggalkanku.
15. Karya
: Muh. Fadil
15.Jangan Menyerah
Aku akan terus melangkah,
Berjuang menggapai harapan,
Tak peduli anggapan maupun cercaan,
Terus bergerak tanpa keraguan.
Walaupun terpeleset, jatuh dan
Tergores luka,
Bangkitlah untuk melanjutkan,
Tak pernah sudi untuk menyerah.
Hidup itu sulit,
Bagi mereka yang enggan mencoba,
Walaupun hidup kadang menyebalkan,
Bagi yang lemah dan berputus asa.
Tetapkan tujuan untuk pergerakan,
Perbanyak pikiran untuk memperluas wawasan,
Jangan lemah ketika terjatuh,
Bangkit lagi, teruskan langkah kehidupan.
Agar kelak kita sampai di tujuan,
Puisi kehidupan penuh rasa syukur.
16. Karya
: A. Sri Ainun Zhalzabilah
16.Ibu
Ibuku,
Kau adalah peran terindah dalam hidupku,
Yang selalu menerangi setiap langkahku.
Jiwamu bercahaya, penuh keceriaan,
Menjadi kebanggaan bagi semua yang mengenalmu.
Jasa dan kasihmu akan selalu ku kenang,
Menjadi bagian abadi dalam hidupku.
Ibuku,
Tolonglah tetaplah di sisiku sepanjang masa,
Terima kasih atas segala sayang dan cinta yang kau
berikan padaku.
17. Karya
: Nur Ainun
17.Teman
Senyum terukir tipis,
Menghias bibir,
Melihatmu membuatku sangat bersemangat,
Bersemangat menjalani hari-hari.
Setiap kali melihatmu,
Aku selalu berpikir,
Aku adalah orang yang paling beruntung,
Beruntung menjadi temanmu.
18. Karya
: Muh. Syawal Pratama
18.Cita dan Ibu
Aku yang selalu berusaha,
Selalu berusaha untuk mencapai,
Dulu hanya pengecut dan pecundang,
Kini aku telah menjadi pemain futsal yang baik.
Aku sering merasakan kesakitan,
Walau badai menghadang, semangatku tetap
berkobar.
Meskipun ibuku melarang bermain futsal,
Aku tidak bisa mendengarkan larangannya.
Maafkan aku, Ibu,
Aku ingin mencapai cita-citaku,
Namun aku lupa bahwa kamu lah yang membesarkan.
Oh, ibuku yang selalu mendoakanku,
Namun aku tidak mengetahui doamu.
Maafkan anakmu, Bu,
Aku hanya ingin berusaha untuk membanggakanmu,
Jadi aku terus berjuang untuk meraih cita-citaku.
19. Karya
: Farisha Nur Faiqah Azis
19.Sekolahku
Sekolahku,
Tempat menuntut ilmu,
Tempat bercanda dan bergurau,
Dengan semua teman-temanku.
Dari kejauhan, aku melihat satpam di depan
pagar,
Berwajah datar, memantau di depan pagar.
Barangkali menyimpan amarah,
Mungkin pula kesepian.
20. Karya
: Nugieansyah Sahar
20.Cita-citaku
namaku nugie cita citaku menjadi pemain bola
bergerak
lincah di lapangan berlari cepat seperti rusa
membawa bola dengan cekatan itulah cita citaku
menjadi pemain bola
berlari dengan giat tak pernah bosan
cita citaku tinggi harus di perjuangkan bukan hanya
berangan-angan
aku ingin
cita citaku jadi kenyataan
21. Karya
: Adam Nurjaya
21.Disisni di sekolahku
Begitu berharga, bekal yang kubawa
Setiap waktu, menyertai langkahku tanpa jeda
Dalam setiap jejak kehidupan yang beradab
Adalah warisan dari guru, penuh hikmah dan harap.
Warisan itu, adalah harta tak ternilai
Pelita dalam gelap, penerang sepanjang jalan
Bimbingannya, adalah anugerah terindah
Bekal terbaik, dalam setiap hela napasku yang
panjang.
22. Karya
: Aulya Zhara
22.Jogja pada saat itu
Terkadang jogja membuat kt..
Teringat,tringat pada saat itu.
ayah,bunda,kakak & adik berlari bermain bersama
tetapi..
Hal itu berubah drastis
jogja hanya menyimpan memori
ternyata hal yang indah
tak selamanya indah
kapan hal itu terjadi lagi?
kapan?..kadang mengingat hal itu
hanya membuat kita menangis
jogja saat itu hanya sementara..
23. Karya
: Jheslyn Anastasya
23.Guruku
Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah pelita
Yang menerangi kegelapan
Jasamu begitu besar
Mencerdaskan putra putri bangsa
Terimakasih wahai guruku
Atas bimbinganmu selalu
Terumakasih guruku
Akanku ingat selalu pesanmu
Wahai guruku...
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
24. Karya
: Nur Tiwi Ahmad
24.SAHABATKU
sahabatku,,
engkau bagaikan angin
tidak selalu mendatangkan badai
tetapi selalu menyejukkan
sahabatku
engkau bagaikan salju
tidak selalu membekukan
tetapi, selalu mendinginkan
sahabatkuu,
senyummu yg menghiasi hariku
aku akan selalu ada untukmu
engkaulah yg selalu ada di benakku
untukmu sahabatku,
ku tulis kekuranganmu di atas pasir
dan ku ukir kebaikanmu di atas batu
terimakasih wahai sahabatku