1. HUBUNGAN BAHASA DAN BERPIKIR
A. Teori Hubungan Bahasa dan Berpikir
Bahasa dan
berpikir memiliki hubungan yang erat dalam perkembangan kognitif manusia. Ada
beberapa teori utama yang menjelaskan hubungan ini:
- Hipotesis Relativitas
Linguistik (Sapir-Whorf)
- Bahasa memengaruhi cara
manusia berpikir dan memahami dunia.
- Contoh: Suku Inuit memiliki
banyak kata untuk menggambarkan "salju," yang mencerminkan cara
mereka memahami lingkungan.
- Teori Kognitif Piaget
- Berpikir mendahului bahasa;
anak-anak mengembangkan konsep sebelum mampu mengungkapkannya dalam
bahasa.
- Contoh: Seorang anak memahami
konsep "besar" sebelum bisa mengucapkan kata "besar."
- Teori Vygotsky
- Bahasa dan berpikir berkembang
bersamaan melalui interaksi sosial.
- Konsep Private Speech
(bicara untuk diri sendiri) membantu perkembangan kognitif anak.
B. Peran Bahasa dalam Kognisi
- Memfasilitasi pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan.
- Membantu penyimpanan dan
pengorganisasian informasi dalam memori.
- Memungkinkan komunikasi
kompleks dan berbasis logika.
2. KEMAMPUAN BAHASA PERTAMA
A. Tahapan Pemerolehan Bahasa Pertama
Pemerolehan
bahasa pertama (B1) mengikuti tahapan perkembangan berikut:
- Tahap Pralinguistik (0-12
bulan)
- Menghasilkan suara non-verbal
seperti tangisan dan celotehan.
- Mengenali intonasi dan pola
suara bahasa ibu.
- Tahap Holofrastik (12-18 bulan)
- Menggunakan satu kata untuk
mengekspresikan gagasan keseluruhan (misalnya, "mama" bisa
berarti "saya mau mama").
- Tahap Dua Kata (18-24 bulan)
- Mulai menggabungkan dua kata
untuk membentuk kalimat sederhana (misalnya, "makan nasi").
- Tahap Telegrafik (2-3 tahun)
- Menggunakan frasa lebih
panjang tetapi masih tanpa tata bahasa yang sempurna (misalnya, "mau
pergi sekolah").
- Tahap Bahasa Dewasa Awal (3
tahun ke atas)
- Menguasai struktur kalimat dan
mulai memahami aturan tata bahasa yang lebih kompleks.
B. Teori Pemerolehan Bahasa Pertama
- Teori Nativisme (Chomsky)
- Bahasa diperoleh secara alami
melalui Language Acquisition Device (LAD).
- Semua anak memiliki kapasitas
bawaan untuk belajar bahasa.
- Teori Behaviorisme (Skinner)
- Bahasa diperoleh melalui
peniruan, penguatan, dan pembiasaan.
- Teori Interaksionisme
(Vygotsky, Bruner)
- Bahasa berkembang melalui
interaksi sosial dan lingkungan.
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMEROLEHAN BAHASA
A. Faktor Internal
- Kematangan biologis – Struktur otak yang mendukung
bahasa.
- Kecerdasan kognitif – Anak dengan IQ tinggi
cenderung lebih cepat memperoleh bahasa.
- Bakat bahasa – Beberapa individu memiliki
kemampuan bawaan lebih dalam belajar bahasa.
B. Faktor Eksternal
- Lingkungan Sosial
- Interaksi dengan orang tua,
pengasuh, dan teman sebaya.
- Paparan terhadap berbagai
situasi komunikasi.
- Input Linguistik
- Jumlah dan kualitas bahasa
yang didengar anak.
- Penggunaan bahasa yang kaya
dan bervariasi mempercepat pemerolehan.
- Faktor Budaya
- Struktur bahasa dan norma
komunikasi dalam masyarakat.
- Pola pengasuhan yang mendukung
perkembangan bahasa.
- Media dan Teknologi
- Paparan bahasa melalui
televisi, internet, dan media digital.
- Aplikasi edukatif dapat
membantu pemerolehan bahasa, tetapi interaksi langsung tetap lebih
penting.
Kesimpulan
Pada
pertemuan ini, mahasiswa memahami hubungan antara bahasa dan berpikir, proses
pemerolehan bahasa pertama, serta berbagai faktor yang memengaruhinya.
Pemerolehan bahasa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis tetapi juga
oleh lingkungan dan interaksi sosial.
Tugas:
- Bacalah artikel tentang Language
Acquisition Device (LAD) oleh Noam Chomsky.
- Tuliskan ringkasan singkat (1
halaman) mengenai bagaimana faktor lingkungan berperan dalam pemerolehan
bahasa.
Selamat
belajar dan tetap semangat!
1.
Nasir,
Aco. (2022). Psikolinguistik.
CV. Karya Bakti Makmur Indonesia.
2.
Nasir,
Aco. (2024). Psikolinguistik
(Memahami Dasar Psikolinguistik). CV. Cemerlang Publishing.
3.
Nasir,
Aco. (2024). Linguistik
Terapan. CV. Cemerlang Publishing.
4. Chaer, Abdul. (2002). Psikolinguistik:
Kajian Teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar