JENIS MEMBACA (B4)
JENIS MEMBACA
Jenis membaca mengacu pada berbagai tujuan dan pendekatan
yang dapat digunakan dalam proses membaca. Sebelum lanjut perlu diuraikan terlebih dahulu
tujuan pemebelajaran agar dalam mempelajari bab ini lebih teraarah serta target
capaian berhasil.
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan mempelajari
"jenis membaca" adalah untuk membekali seseorang dengan pemahaman
yang lebih mendalam tentang berbagai metode dan strategi membaca yang dapat
digunakan dalam berbagai konteks. Dengan memahami berbagai jenis membaca,
seseorang dapat:
- Meningkatkan Efisiensi Membaca: Mengenali jenis-jenis membaca memungkinkan
seseorang untuk memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan dan
konteks bacaannya. Sebagai contoh, membaca skimming atau scanning dapat
efektif untuk mencari informasi tertentu, sementara membaca mendalam
diperlukan untuk pemahaman menyeluruh.
- Meningkatkan Pemahaman Bacaan: Memahami jenis-jenis membaca memungkinkan seseorang
untuk menggunakan strategi yang tepat untuk memahami bacaan dengan lebih
baik. Misalnya, membaca kritis membantu dalam analisis mendalam terhadap
teks, sementara membaca untuk informasi membantu dalam mengidentifikasi
poin-poin kunci.
- Memenuhi Tujuan Khusus: Setiap jenis membaca memiliki tujuan yang spesifik.
Misalnya, membaca hiburan bertujuan untuk menghibur, sementara membaca
akademik bertujuan untuk memperoleh pengetahuan atau mempersiapkan tugas
akademik.
- Mengembangkan Keterampilan Literasi yang Lebih Lanjut: Memahami berbagai
jenis membaca membantu mengembangkan keterampilan literasi, termasuk
pemahaman teks, interpretasi, dan analisis.
- Mengakomodasi Berbagai Konteks Bacaan: Berbagai jenis
membaca dapat digunakan dalam situasi-situasi yang berbeda. Sebagai contoh,
di lingkungan akademik, teknik membaca kritis dapat sangat bermanfaat,
sedangkan di lingkungan profesional, kemampuan untuk membaca efisien dapat
lebih diutamakan.
Jadi, mempelajari jenis
membaca memberikan alat dan strategi penting untuk memahami dan memanfaatkan
berbagai jenis teks dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dan
konteks masing-masing.
Metode Pembelajaran:
1.
Pembelajaran Aktif: Diskusi kelompok, analisis teks bersama, dan kegiatan
interaktif lainnya akan mendorong partisipasi aktif mahasiswa.
2.
Latihan Membaca: Latihan membaca berbagai jenis teks untuk meningkatkan
kecepatan dan pemahaman membaca.
3.
Tugas Individu dan
Kelompok: Tugas membaca dan menganalisis teks yang
akan dievaluasi untuk memantau perkembangan mahasiswa.
Berikut adalah beberapa jenis membaca beserta penjelasan
singkatnya:
Membaca Ekstensif (Extensive Reading):
Membaca ekstensif dilakukan untuk tujuan umum, biasanya
untuk menikmati teks atau mendapatkan gambaran umum dari materi yang dibaca.
Fokusnya adalah pada keterbukaan terhadap berbagai topik dan tidak ada tekanan
untuk memahami setiap detail. Contoh dari membaca ekstensif adalah membaca
novel, buku non-fiksi untuk hiburan, atau artikel ringan di media sosial.
Membaca Intensif (Intensive Reading):
Membaca intensif dilakukan dengan tujuan memahami teks
secara mendalam dan menyeluruh. Pembaca memeriksa setiap kata dan frase untuk
memahami maknanya. Membaca intensif sering kali terjadi di kelas atau dalam
konteks akademik, di mana analisis dan pemahaman mendetail diperlukan.
Membaca Skimming:
Skimming adalah teknik membaca dengan cepat untuk
mendapatkan gambaran umum dari teks. Ini dilakukan dengan melihat judul,
subjudul, perenggan pertama, dan perenggan akhir dari setiap bagian teks.
Skimming berguna saat mencari informasi kunci atau menentukan relevansi dari
teks untuk tujuan tertentu.
Membaca Scanning:
Scanning adalah mencari informasi spesifik dalam teks.
Pembaca membaca dengan cepat dan mencari kata-kata kunci, angka, atau informasi
tertentu. Teknik ini sering digunakan saat mencari jawaban pada tes tertulis
atau mencari fakta dalam teks.
Membaca Kritis (Critical Reading):
Membaca kritis melibatkan evaluasi dan analisis kritis
terhadap teks. Pembaca mempertanyakan argumen, mengidentifikasi bias, menilai
keakuratan informasi, dan mempertimbangkan perspektif penulis. Membaca kritis
diperlukan dalam konteks akademik dan analisis mendalam.
Membaca Informasi (Informational Reading):
Membaca untuk mendapatkan informasi spesifik atau fakta
yang diperlukan untuk tujuan tertentu. Ini dapat mencakup membaca artikel
berita, panduan instruksi, atau materi referensi.
Membaca Kreatif (Creative Reading):
Membaca untuk mendukung atau menginspirasi proses
kreatif, seperti menulis cerita, puisi, atau skenario. Ini dapat melibatkan
membaca karya-karya sastra atau teks kreatif lainnya.
Membaca Ilmiah (Academic Reading):
Membaca ilmiah melibatkan membaca materi akademik yang
kompleks, seperti jurnal ilmiah, artikel penelitian, atau buku teks akademik.
Tujuan utamanya adalah memahami konsep dan penemuan ilmiah.
Membaca Terpandu (Guided Reading):
Membaca terpandu dilakukan dalam konteks pembelajaran
terstruktur, di mana pembimbing memberikan bimbingan dan arahan selama proses
membaca. Ini umum terjadi di kelas-kelas di sekolah atau dalam kelompok
pembacaan yang dipandu.
Membaca di Luar Kampus (Reading Beyond the Curriculum):
Membaca di luar kurikulum adalah membaca materi yang
tidak termasuk dalam kurikulum atau program studi. Ini dapat meliputi bacaan
pribadi, minat khusus, atau eksplorasi topik yang tidak dikaji secara formal.
Membaca untuk Mengingat (Reading for Recall):
Membaca untuk mengingat melibatkan membaca dengan tujuan
menghafal atau mengingat informasi tertentu. Ini sering terjadi saat
mempersiapkan ujian atau presentasi.
Setiap jenis
membaca memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda. Memahami perbedaan antara
jenis-jenis membaca ini memungkinkan pembaca untuk memilih strategi membaca
yang tepat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka.
Jenis membaca adalah klasifikasi berdasarkan tujuan,
metode, dan fokus pembacaan. Berikut adalah beberapa jenis membaca yang umum:
Membaca Ekstensif:
Penjelasan: Membaca ekstensif adalah jenis membaca yang dilakukan
untuk mendapatkan gambaran umum tentang suatu teks atau topik. Ini melibatkan
membaca dengan cepat tanpa perlu memahami setiap kata atau detail. Tujuannya
adalah untuk menilai relevansi dan kepentingan teks secara keseluruhan.
Membaca Intensif:
Penjelasan: Membaca intensif adalah jenis membaca yang dilakukan
dengan cermat dan perlahan. Pembaca memusatkan perhatian pada setiap kata dan
detail dalam teks. Tujuannya adalah pemahaman mendalam, biasanya dalam konteks
pembelajaran akademis atau penelitian.
Membaca Skimming:
Penjelasan: Skimming adalah jenis membaca yang melibatkan melihat
cepat seluruh teks untuk mendapatkan gambaran umum. Pembaca hanya membaca
judul, subjudul, kata-kata kunci, dan paragraf pertama atau terakhir untuk
menentukan relevansi teks.
Membaca Scanning:
Penjelasan: Scanning adalah mencari informasi spesifik dalam teks.
Pembaca bergerak mata dengan cepat melintasi teks untuk menemukan kata-kata
atau frase tertentu yang dicari. Ini berguna saat mencari informasi dalam
indeks, direktori, atau dokumen panjang.
Membaca Fiksi:
Penjelasan: Membaca fiksi adalah membaca cerita, novel, atau karya
sastra lainnya. Tujuannya adalah untuk hiburan dan pengalaman imajinatif.
Pembaca fiksi terlibat dalam karakter, alur cerita, dan tema.
Membaca Nonfiksi:
Penjelasan: Membaca nonfiksi adalah membaca teks yang berisi
informasi yang faktual dan bukan fiksi. Ini meliputi artikel berita,
ensiklopedia, buku pelajaran, dan teks referensi lainnya. Tujuannya adalah
untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang topik tertentu.
Membaca Akademis:
Penjelasan: Membaca akademis adalah membaca untuk memahami materi
pelajaran atau penelitian. Ini termasuk membaca buku teks, jurnal ilmiah,
makalah penelitian, dan artikel akademis lainnya. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan pemahaman mendalam tentang topik yang dipelajari.
Membaca Berita:
Penjelasan: Membaca berita melibatkan membaca artikel atau laporan
berita yang memberikan informasi aktual tentang peristiwa terkini di dunia.
Tujuannya adalah untuk tetap informasional dan up-to-date.
Membaca Kreatif:
Penjelasan: Membaca kreatif melibatkan membaca untuk memicu
kreativitas dan inspirasi. Ini melibatkan membaca puisi, sastra kreatif, seni
visual, atau karya seni lainnya yang menginspirasi.
Membaca Panduan
atau Instruksi:
Penjelasan: Membaca panduan atau instruksi adalah membaca untuk
memahami bagaimana melakukan sesuatu atau mengoperasikan perangkat. Ini
termasuk membaca manual pengguna, petunjuk perakitan, atau petunjuk langkah
demi langkah.
Membaca Kritikal:
Penjelasan: Membaca kritikal adalah membaca dengan analisis dan
evaluasi yang mendalam. Pembaca mengajukan pertanyaan kritis tentang argumen,
bukti, dan sudut pandang dalam teks.
Membaca Rekreasi:
Penjelasan: Membaca rekreasi adalah membaca untuk hiburan murni dan
kesenangan. Ini mencakup bacaan seperti komik, majalah hiburan, dan buku-buku
ringan.
Setiap jenis membaca memiliki tujuan dan metode yang
berbeda. Pemilihan jenis membaca yang sesuai tergantung pada konteks,
kebutuhan, dan tujuan pembaca. Dalam banyak situasi, kemampuan untuk menguasai
beberapa jenis membaca yang berbeda sangat berharga.
Membaca Nyaring
Membaca Nyaring, atau sering disebut juga
sebagai "membaca dengan suara", adalah metode membaca di mana
seseorang membacakan teks secara lisan dengan suara yang jelas dan terdengar.
Teknik ini melibatkan penggunaan kemampuan mendengar dan berbicara secara
bersamaan dengan membaca, dan seringkali dilakukan untuk tujuan pendidikan atau
untuk memfasilitasi pemahaman teks. Membaca nyaring memiliki sejumlah manfaat,
termasuk membantu memperbaiki keterampilan membaca, meningkatkan pemahaman teks,
dan memperkuat pengucapan serta intonasi. Selain itu, membaca nyaring juga
dapat membantu dalam mempercepat kecepatan membaca dan mengatasi hambatan dalam
memahami teks yang kompleks. Metode ini sering digunakan di kelas atau dalam
kelompok belajar untuk mempromosikan interaksi antara peserta didik dan untuk
membangun keterampilan berbicara serta mendengar. Meskipun efektif, penting
untuk mencatat bahwa membaca nyaring juga membutuhkan latihan dan kesabaran
untuk memperoleh keahlian yang optimal dalam menerapkannya.
Membaca Nyaring adalah kegiatan membaca sebuah
teks dengan suara yang diucapkan secara jelas dan terdengar. Ini melibatkan
pembaca dalam proses verbal, di mana kata-kata dan kalimat dari teks dibaca
dengan suara, sehingga dapat didengar oleh orang lain atau oleh diri sendiri.
Membaca nyaring memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah meningkatkan
pemahaman terhadap materi bacaan. Saat membaca dengan suara, pembaca cenderung
lebih fokus dan terlibat secara aktif dalam proses membaca, sehingga memungkinkan
untuk menangkap informasi dengan lebih baik. Selain itu, membaca nyaring juga
digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam pengajaran di kelas, ceramah,
atau pembacaan publik. Dalam konteks ini, membaca nyaring membantu dalam
menyampaikan informasi dengan lebih efektif dan memungkinkan pendengar untuk
lebih mudah memahami dan mengikuti isi yang dibacakan.
Dalam membaca nyaring, terdapat beberapa keterampilan
kunci yang penting untuk dikuasai:
- Pengucapan yang Jelas: Kemampuan untuk mengucapkan kata-kata dan kalimat
dengan jelas dan tepat adalah keterampilan utama dalam membaca nyaring.
Pembaca harus memastikan bahwa kata-kata terdengar dengan jelas dan mudah
dimengerti oleh pendengar.
- Intonasi dan Penguatan Suara: Menggunakan intonasi yang tepat dan memperkuat
suara pada kata atau frasa penting dalam kalimat dapat meningkatkan
pemahaman dan menyoroti poin-poin kunci dalam teks.
- Kontrol Nafas dan Ritme Bacaan: Kemampuan untuk mengatur nafas dengan baik dan
menjaga ritme bacaan yang tepat memungkinkan pembaca untuk membaca dengan
lancar dan tanpa henti yang berarti.
- Pemahaman Teks: Sebelum membaca nyaring, penting untuk memahami isi
dari teks yang akan dibacakan. Ini memungkinkan pembaca untuk menekankan
bagian yang paling relevan dan penting dalam teks.
- Ekspresi dan Emosi: Mampu menyampaikan emosi dan ekspresi yang sesuai
dengan konten teks dapat membuat pembacaan lebih menarik dan memikat
pendengar.
- Kesadaran terhadap Pendengar: Penting untuk mempertimbangkan siapa yang menjadi
pendengar dan mengadaptasi cara membaca agar sesuai dengan audiens yang
dituju, apakah itu anak-anak, rekan kerja, atau kelompok tertentu.
- Kemampuan Menyesuaikan Kecepatan dan Volume: Dalam membaca
nyaring, terkadang diperlukan untuk mengubah kecepatan atau volume suara
tergantung pada situasi atau konteks bacaan.
- Teknik Memanfaatkan Paus: Menggunakan pause dengan tepat dapat membantu
menandai akhir kalimat, memisahkan gagasan, atau memberikan waktu bagi
pendengar untuk memproses informasi.
- Kontrol Emosi dan Ketegangan: Mengelola emosi atau ketegangan yang mungkin muncul
selama membaca nyaring adalah keterampilan penting untuk mempertahankan
kualitas pembacaan.
- Penggunaan Punctuation (Tanda Baca) dengan Tepat: Memahami dan
menggunakan tanda baca dengan benar memungkinkan pembaca untuk memberikan
penekanan dan memahami struktur kalimat dengan lebih baik.
Kesemuanya merupakan
keterampilan penting yang dapat mempengaruhi kualitas dari membaca nyaring.
Latihan dan pengalaman akan membantu dalam mengasah dan meningkatkan kemahiran ini.
Tujuan dari membaca nyaring adalah:
- Meningkatkan Pemahaman: Membaca nyaring membantu dalam memahami teks dengan
lebih baik karena melibatkan pendengaran dan penglihatan secara simultan.
Hal ini memungkinkan untuk menangkap nuansa dan makna dari kata-kata
dengan lebih baik.
- Memperbaiki Pengucapan dan Intonasi: Dengan membaca nyaring, seseorang dapat
memperbaiki kemampuan pengucapan dan menggunakan intonasi yang tepat,
sehingga membantu dalam berkomunikasi dengan lebih jelas dan efektif.
- Melatih Keterampilan Berbicara: Membaca nyaring dapat menjadi latihan yang baik
untuk mengembangkan keterampilan berbicara, terutama dalam hal artikulasi
dan penekanan suara.
- Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Kegiatan membaca nyaring membutuhkan
konsentrasi yang tinggi, membantu untuk meningkatkan fokus dan ketelitian
dalam memahami teks.
- Meningkatkan Kemampuan Penyampaian Publik: Membaca nyaring
mempersiapkan seseorang untuk berbicara di depan umum, baik dalam konteks
pendidikan maupun profesional. Keterampilan ini dapat sangat berguna dalam
presentasi atau pidato.
- Mengasah Keterampilan Literasi: Aktivitas membaca nyaring membantu dalam mengasah
keterampilan literasi, termasuk pemahaman teks, interpretasi, dan
analisis.
- Mengajarkan Keterampilan Mendengarkan: Selain membantu
dalam membaca, membaca nyaring juga membantu dalam meningkatkan
keterampilan mendengarkan. Pendengar harus aktif dalam memahami teks yang
dibacakan dengan jelas.
- Meningkatkan Memori dan Retensi Informasi: Proses membaca
nyaring melibatkan dua indra utama, yaitu pendengaran dan penglihatan,
yang dapat memperkuat memori dan retensi informasi.
- Mengembangkan Rasa Percaya Diri: Melakukan membaca nyaring dengan baik
dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dalam berbicara di depan
orang lain atau dalam situasi publik.
- Menghibur dan Menikmati Sastra Lisan: Membaca nyaring
dapat menjadi pengalaman mendalam untuk menikmati sastra lisan dan
memperdalam apresiasi terhadap puisi atau karya sastra lainnya.
Kesemuanya adalah tujuan yang bermanfaat dan dapat memberikan keuntungan baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan membaca nyaring adalah membantu seseorang
menggunakan tuturan yang tepat, membaca tanpa terus menerus melihat bahan bacaan, membaca dengan intonasi dan lagu yang sesuai, dan jelas
(dalam Dalman, 2014).
Manfaat membaca nyaring antara lain:
1. Dapat memenuhi dan mencapai berbagai tujuan serta mengembangkan sejumlah
keterampilan dan minat
2. Dapat menyampaikan informasi penting kepada pendengarnya (Tarigan dalam Dalman, 2014)
Peningkatan keterampilan membaca nyaring dapat
dilakukan dengan menguasai keterampilan
kognitif agar pembaca dapat mengenali dan memahami kata dengan cepat dan
akurat. Untuk membantu pendengar memahami maksud penulis, pembaca menggunakan
beberapa cara, antara lain:
Pertama. Soroti ide-ide baru dengan penekanan yang jelas
2. Jelaskan peralihan dari satu ide ke ide lainnya
3. Menjelaskan kombinasi kata yang benar dan tepat
4. Hubungkan ide-ide terkait sedemikian rupa sehingga
nadanya tetap tinggi sampai akhir dan sampai tujuan tercapai.
5. Menjelaskan poin-poin penting dengan gaya dan
kekuatan ekspresi yang baik, sesuai (Tarigan dalam Dalman, 2014)
Membaca Senyap
Membaca senyap adalah kegiatan membaca sebuah
teks dengan menggunakan mata tanpa mengucapkannya secara lisan. Ini melibatkan
pemahaman teks melalui penglihatan dan memproses makna kata-kata dan kalimat
dalam pikiran tanpa perlu mengeluarkan suara. Membaca senyap sering digunakan
dalam situasi di mana pembaca ingin memahami teks secara pribadi atau tidak
ingin mengganggu orang lain di sekitarnya, seperti saat membaca buku atau
materi belajar di tempat umum atau di dalam perpustakaan. Ini adalah bentuk
membaca yang umum digunakan di berbagai situasi sehari-hari.
Membaca senyap adalah kegiatan membaca sebuah teks tanpa
mengucapkannya secara keras atau dengan suara yang terdengar oleh orang lain.
Ini adalah jenis membaca yang dilakukan dalam pikiran atau dengan bibir yang
bergerak tanpa mengeluarkan suara. Membaca senyap sering digunakan saat
seseorang membaca untuk diri sendiri atau ketika ingin menjaga keheningan,
seperti saat membaca di perpustakaan atau di tempat umum yang memerlukan
ketenangan.
Dalam membaca senyap, seseorang masih harus memproses
kata-kata dan kalimat secara mental untuk memahami isi teks. Ini adalah jenis
membaca yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, saat membaca
buku, artikel, surat kabar, atau dokumen lainnya secara pribadi. Membaca senyap
memungkinkan untuk memahami dan mencerna informasi tanpa mengganggu orang lain
di sekitar, dan juga merupakan cara yang efisien untuk membaca secara pribadi.
Kegiatan
membaca senyap hanya menggunakan memori visual yang melibatkan aktivasi mata
dan memori. Kegiatan membaca senyap ini juga sebaiknya dilakukan sedini mungkin
agar anak dapat membaca sendiri. Kegiatan ini hendaknya melengkapi bahan bacaan
dengan bacaan tambahan guna memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk
menguasai isi bacaan dengan memahami gagasan melalui usaha sendiri (Tarigan
dalam Dalman, 2014).
1.
Keterampilan yang dibutuhkan untuk membaca senyap
antara lain (Dalman, 2014): Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa
ada desis apapun
2.
Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala
3.
Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring
4.
Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk
5.
Mengerti dan memahami bahan bacaan
6.
Dituntut kecepatan mata dalam membaca
7.
Membaca dengan pemahaman yang baik
8.
Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran
yang terdapat dalam bacaan (http://guruito7.blogspot.com.,
dalam Dalman, 2014)
Membaca senyap dibagi dalam beberapa bagian, yaitu
(Dalman, 2014) :
1.
Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah jenis membaca yang bertujuan
untuk memperoleh pemahaman umum atau gambaran besar dari sebuah teks atau
materi. Tujuannya bukan untuk memahami setiap detail atau elemen spesifik dari
teks, melainkan untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari konten yang dibaca.
Membaca ekstensif dilakukan dengan cara membaca dengan cepat dan melompati
bagian-bagian yang tidak penting atau tidak relevan.
Metode ini sering digunakan untuk membaca bahan-bahan
yang lebih panjang, seperti buku atau artikel yang tidak memerlukan analisis
mendalam. Tujuan dari membaca ekstensif adalah untuk mendapatkan pemahaman umum
tentang topik atau informasi yang disajikan, dan sering kali digunakan dalam
konteks pembelajaran umum atau saat mencari informasi secara cepat.
Membaca ekstensif dapat membantu membangun kosakata
yang lebih luas, meningkatkan pemahaman umum tentang topik tertentu, dan
mempercepat proses memahami teks secara keseluruhan. Ini adalah keterampilan
membaca yang sangat berguna dalam memproses jumlah materi yang besar dalam
waktu yang terbatas. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas yang meliputi
sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat (Dalman, 2014).
Membaca ekstensif adalah jenis membaca yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk memperluas pemahaman umum terhadap suatu topik,
subjek, atau genre tertentu tanpa fokus pada detail-detail yang sangat rinci.
Dalam membaca ekstensif, seseorang membaca banyak materi dengan cepat dan dalam
jumlah yang besar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran luas tentang
topik tersebut, mengidentifikasi gagasan utama, dan memahami konteksnya secara
umum.
Ciri-ciri dari membaca ekstensif meliputi:
- Bacaan Luas: Membaca berbagai jenis teks atau bahan bacaan yang berbeda, seperti
buku, artikel, berita, ensiklopedia, atau sumber-sumber lainnya yang
relevan dengan topik yang diminati.
- Kecepatan Membaca: Membaca dengan kecepatan yang relatif tinggi untuk
mencakup sebanyak mungkin materi dalam waktu yang terbatas.
- Fokus pada Ide Pokok: Berusaha memahami ide-ide pokok, tema, dan
konsep-konsep utama dalam teks, daripada terlalu terperinci pada
detail-detail sekunder.
- Pemahaman Umum: Bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
luas tentang subjek atau topik tertentu daripada mendalam tentang satu
aspek tertentu.
- Tujuan Pengembangan Wawasan: Membaca ekstensif sering digunakan untuk pengembangan
wawasan, peningkatan pengetahuan umum, atau eksplorasi topik yang baru
atau tidak dikenal.
- Tidak Selalu Memerlukan Anotasi: Dalam membaca ekstensif, seseorang
mungkin tidak selalu perlu membuat catatan atau mengomentari setiap
detail, kecuali jika ada hal-hal yang sangat menarik perhatian.
Membaca ekstensif sangat berguna dalam pengembangan
wawasan, memperluas pengetahuan, dan menjaga diri tetap terinformasi tentang
berbagai topik. Ini juga berguna ketika seseorang ingin memilih bahan bacaan
yang lebih mendalam atau spesifik setelah mendapatkan gambaran umum tentang
suatu topik melalui membaca ekstensif.
2.
Membaca Intensif
Membaca intensif adalah jenis membaca yang dilakukan
dengan cermat, mendalam, dan terfokus pada satu atau beberapa teks tertentu
dengan tujuan untuk memahami secara komprehensif setiap detail dan nuansa yang
terkandung dalam teks tersebut. Dalam membaca intensif, seseorang membaca
dengan perhatian ekstra terhadap setiap kata, kalimat, dan paragraf, serta
melakukan analisis mendalam terhadap struktur, makna, dan konteks dari teks
tersebut.
Ciri-ciri dari membaca intensif meliputi:
Fokus pada Detail: Memperhatikan setiap detail,
termasuk struktur kalimat, kosakata, dan penyusunan argumen. Analisis Mendalam:
Memeriksa dan menganalisis arti, makna, dan implikasi dari setiap bagian teks.
Perhatian Terhadap Struktur dan Gaya Bahasa: Memperhatikan bagaimana teks
disusun, penggunaan gaya bahasa, metafora, dan alat retorika lainnya. Catatan
dan Anotasi: Mungkin melibatkan pembuatan catatan, tanda seru, atau anotasi
untuk mencatat poin-poin penting atau mengajukan pertanyaan yang mendalam
tentang teks. Membandingkan dengan Sumber Lain: Membandingkan teks dengan
sumber-sumber lain untuk mendapatkan perspektif tambahan atau konfirmasi
informasi. Memahami dengan Mendalam: Tujuannya adalah untuk memahami teks
secara menyeluruh, dan mungkin memerlukan membaca ulang atau refleksi lebih
lanjut.
Membaca intensif sering dilakukan dalam konteks
pendidikan atau penelitian, di mana pemahaman mendalam tentang materi tertentu
sangat penting. Hal ini juga berguna ketika seseorang ingin memahami teks yang
kompleks atau teknis, seperti literatur akademik, laporan ilmiah, atau teks
hukum. Membaca intensif
adalah jenis membaca yang dilakukan dengan fokus pada pemahaman mendalam dan
rinci terhadap suatu teks tertentu. Dalam membaca intensif, seseorang membaca
teks dengan hati-hati, menganalisis setiap detail, dan berusaha memahami
konteks, gagasan, dan informasi yang disajikan dalam teks tersebut. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang subjek yang sedang
dibaca.
Ciri-ciri dari membaca intensif meliputi:
- Fokus pada Detail: Seseorang membaca dengan teliti dan memerhatikan
setiap kata, kalimat, dan paragraf untuk memahami makna dan pesan yang
terkandung dalam teks.
- Pemahaman Mendalam: Tujuannya adalah untuk memahami gagasan dan konsep
yang kompleks, dan bukan sekadar pemahaman permukaan.
- Penggunaan Anotasi: Pembaca sering membuat catatan, menggaris bawahi,
atau mencatat poin-poin penting dalam teks sebagai bagian dari proses
membaca intensif.
- Berulang-ulang Membaca: Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin perlu
membaca teks berkali-kali untuk memastikan pemahaman yang benar-benar
mendalam.
- Pertimbangan Konteks: Seseorang mempertimbangkan konteks teks, latar
belakang penulis, dan informasi lain yang relevan untuk
menginterpretasikan teks secara lebih baik.
- Pemecahan Masalah dan Analisis: Membaca intensif memungkinkan untuk memecahkan
masalah yang mungkin muncul dalam teks, menganalisis argumen, atau mengevaluasi
informasi.
- Fokus pada Kesalahan atau Inkonsistensi: Seseorang juga bisa
memperhatikan kesalahan atau inkonsistensi dalam teks yang dibaca.
Membaca intensif umumnya diterapkan dalam konteks studi
akademik, penelitian, atau ketika seseorang perlu memahami teks yang kompleks
atau kritis secara mendalam. Ini melibatkan waktu dan usaha yang lebih besar
dibandingkan dengan membaca ekstensif, tetapi memberikan pemahaman yang lebih
mendalam dan terperinci tentang materi bacaan.
Membaca intensif dibagi atas membaca telaah isi dan
membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi terdiri atas: membaca teliti, membaca
pemahaman, membaca kritis, membaca ide, dan membaca kreatif. Hal tersebut
menunjukkan dua aspek dari
membaca intensif, yaitu membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Kemudian,
membaca telaah isi terbagi lagi menjadi lima jenis yaitu membaca teliti,
membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide, dan membaca kreatif.
- Membaca Telaah Isi: Ini adalah jenis membaca yang menekankan pada
pemahaman mendalam tentang isi atau konten dari suatu teks. Dalam membaca
telaah isi, pembaca berusaha untuk memahami gagasan utama, argumen, dan
informasi penting yang terkandung dalam teks.
- Membaca Telaah Bahasa: Sementara membaca telaah bahasa fokus pada
pengamatan terhadap aspek bahasa, seperti tata bahasa, kosa kata, dan
struktur kalimat.
- Jenis-Jenis Membaca Telaah Isi:
- Membaca Teliti: Membaca dengan sangat hati-hati, memperhatikan
setiap detail dan makna yang terkandung dalam teks. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa tidak ada informasi penting yang terlewatkan.
- Membaca Pemahaman: Fokus pada pemahaman menyeluruh terhadap teks,
termasuk pemahaman terhadap gagasan, konsep, dan pesan yang terkandung di
dalamnya.
- Membaca Kritis: Mengasah kemampuan untuk mengevaluasi, menganalisis,
dan mempertanyakan informasi atau argumen yang disajikan dalam teks.
Pembaca berusaha untuk memahami sudut pandang dan tujuan dari penulis.
- Membaca Ide: Mencari dan mengidentifikasi gagasan-gagasan utama
atau konsep-konsep penting yang ada dalam teks. Ini melibatkan kemampuan
untuk mengenali dan menghubungkan konsep-konsep yang relevan.
- Membaca Kreatif: Berfokus pada kemampuan untuk menghasilkan ide-ide
baru atau menghubungkan konsep-konsep yang ada dalam teks dengan
cara-cara yang inovatif atau kreatif.
Pengelompokan ini membantu memahami berbagai pendekatan
dan tujuan dari membaca intensif. Membaca telaah isi memungkinkan pembaca untuk
menggali makna dari suatu teks secara lebih dalam, sementara membaca telaah
bahasa memperhatikan aspek-aspek bahasa yang digunakan dalam teks tersebut.
Komentar
Posting Komentar