A.
Menyampaikan Maksud
Dalam
keterampilan berbicara transaksional, menyampaikan
maksud adalah inti dari interaksi
verbal yang bertujuan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Fokus dari tindakan
ini adalah memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh
pendengar sehingga tujuan komunikasi tercapai secara efektif. Hal ini melibatkan
kemampuan untuk menggunakan bahasa yang lugas, logis, dan relevan dengan
konteks percakapan.
Ciri Utama dalam Menyampaikan
Maksud
1.
Kejelasan
Pesan
Pembicara harus menyampaikan informasi dengan
struktur yang terorganisasi, seperti mengawali dengan pernyataan maksud,
diikuti oleh penjelasan atau permintaan, dan diakhiri dengan tindak lanjut.
Sebagai contoh, dalam percakapan bisnis, seorang pembicara mungkin berkata,
"Saya ingin mendiskusikan rencana pemasaran untuk kuartal
berikutnya." Pernyataan ini langsung menunjukkan tujuan dari percakapan.
2.
Penggunaan
Bahasa yang Tepat
Bahasa yang digunakan dalam berbicara
transaksional sering kali bersifat formal atau netral, tergantung pada situasi.
Istilah teknis atau kata-kata tertentu dipilih untuk memperjelas pesan. Harmer
(2007) menekankan bahwa memilih kata yang tepat dapat mengurangi potensi
kesalahpahaman dalam komunikasi.
3.
Responsif
terhadap Lawan Bicara
Selain menyampaikan maksud, pembicara juga
harus mampu merespons pertanyaan atau umpan balik dari lawan bicara untuk
memastikan bahwa pesan diterima dengan benar. Ini mencerminkan proses
komunikasi dua arah yang efektif (Richards, 2008).
4.
Efisiensi
dan Fokus
Dalam berbicara transaksional, pembicara
biasanya menghindari detail yang tidak relevan dan langsung menuju inti pesan.
Hal ini penting agar percakapan tidak berlarut-larut, terutama dalam situasi
seperti memberi instruksi, negosiasi, atau transaksi bisnis.
Pentingnya Menyampaikan Maksud dalam Berbicara Transaksional
Kemampuan
menyampaikan maksud dengan jelas adalah kunci dalam menyelesaikan tugas atau
mencapai kesepakatan dalam interaksi. Misalnya, dalam konteks layanan
pelanggan, seorang petugas harus bisa menyampaikan solusi dengan jelas kepada
pelanggan, seperti, "Kami akan memproses pengembalian dana Anda dalam 3
hari kerja." Jika pesan tidak disampaikan dengan baik, hal ini dapat
menyebabkan kebingungan atau konflik.
Menurut
Thornbury (2005), keterampilan ini dapat dikembangkan melalui latihan-latihan
seperti simulasi percakapan formal atau praktik berbicara dalam situasi yang
menyerupai kondisi nyata. Dengan melatih kemampuan menyampaikan maksud,
pembicara tidak hanya dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, tetapi juga
membangun kredibilitasnya sebagai komunikator yang andal.
Fokus
pada Tatabahasa: Cara Menyampaikan Maksud dalam
Keterampilan Berbicara Transaksional
Keterampilan
berbicara transaksional bertujuan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan
efektif dalam situasi tertentu. Dalam konteks ini, aspek tatabahasa (grammar)
memegang peranan penting untuk memastikan maksud pembicara dipahami oleh lawan
bicara. Berikut adalah beberapa elemen tatabahasa yang harus diperhatikan:
1. Penggunaan Kalimat Tanya
Kalimat
tanya sering digunakan dalam percakapan transaksional untuk mengklarifikasi, meminta
informasi, atau memastikan pemahaman.
·
Polite
Questions (Pertanyaan
yang Sopan): Gunakan struktur yang sopan seperti "Could you tell me...?" atau "Would you mind explaining...?" untuk menunjukkan kesantunan.
- Contoh: Could you tell me where the nearest
bank is?
·
Yes/No
Questions: Pertanyaan
sederhana dengan jawaban "ya" atau "tidak" sering digunakan
dalam transaksi praktis.
- Contoh: Do you have this in size M?
Berikut adalah 10 contoh pertanyaan sopan dalam bahasa Indonesia:
- Apakah Anda berkenan menjelaskan lebih lanjut tentang hal ini?
- Bisakah saya meminta bantuan Anda untuk menyelesaikan masalah ini?
- Bolehkah saya mengetahui jadwal pertemuan selanjutnya?
- Apakah Anda sudah menerima dokumen yang saya kirimkan kemarin?
- Mungkinkah saya meminta waktu beberapa menit untuk berdiskusi?
- Adakah hal lain yang perlu saya siapkan sebelum acara berlangsung?
- Maaf, apakah Anda memiliki waktu sebentar untuk mendengarkan
presentasi saya?
- Bolehkah saya bertanya mengenai prosedur yang harus diikuti?
- Apakah saya dapat membantu Anda dalam menyelesaikan tugas ini?
- Bisakah Anda memberikan panduan lebih jelas mengenai langkah
berikutnya?
Pertanyaan-pertanyaan ini disusun dengan memperhatikan kesantunan dan tata
bahasa yang baik, cocok digunakan dalam berbagai konteks formal atau
profesional.
2. Kalimat Deklaratif untuk Memberi Informasi
Kalimat
deklaratif digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung dan jelas.
Dalam konteks transaksional, penting menggunakan tenses yang sesuai.
·
Present
Simple Tense untuk fakta
atau rutinitas:
- Contoh: The meeting starts at 10 a.m.
·
Past
Simple Tense untuk
menyampaikan informasi tentang sesuatu yang sudah terjadi:
- Contoh: I sent the report yesterday.
Berikut adalah 20 contoh kalimat deklaratif untuk memberikan informasi
dalam berbagai konteks:
- Kantor ini buka setiap hari Senin sampai Jumat dari pukul 08.00
hingga 17.00.
- Rapat akan dimulai tepat pukul 09.00 pagi di ruang pertemuan lantai
dua.
- Kami menyediakan layanan pelanggan selama 24 jam melalui telepon dan
email.
- Produk ini dilengkapi dengan garansi resmi selama satu tahun.
- Semua peserta seminar wajib membawa kartu identitas dan bukti
pendaftaran.
- Harga barang sudah termasuk pajak, tetapi biaya pengiriman
ditanggung pembeli.
- Kota ini terkenal dengan keindahan pantainya yang memukau wisatawan.
- Universitas kami menawarkan berbagai program beasiswa untuk
mahasiswa berprestasi.
- Pengumuman hasil seleksi akan dipublikasikan di situs resmi pada
tanggal 1 Desember.
- Perusahaan ini memproduksi alat elektronik berkualitas tinggi sejak
tahun 1995.
- Penerbangan ke Bali dijadwalkan berangkat pukul 15.30 dari Terminal
3.
- Sistem keamanan terbaru ini menggunakan teknologi pengenalan wajah.
- Semua karyawan wajib mengisi formulir kehadiran setiap pagi sebelum
jam kerja dimulai.
- Perpustakaan kampus menyediakan koleksi buku digital yang dapat
diakses secara gratis.
- Cuaca hari ini diperkirakan cerah dengan suhu maksimum 30 derajat
Celcius.
- Restoran ini menyajikan menu khusus vegetarian setiap hari Minggu.
- Tim peneliti menemukan solusi baru untuk mengurangi polusi udara di
perkotaan.
- Peserta ujian harus membawa alat tulis sendiri karena tidak
disediakan panitia.
- Film dokumenter tentang lingkungan ini akan ditayangkan di saluran
televisi nasional.
- Taman nasional ini memiliki lebih dari 300 spesies burung dan
mamalia yang dilindungi.
Kalimat-kalimat tersebut menggunakan struktur yang jelas dan lugas untuk
menyampaikan informasi, sehingga mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.
3. Penggunaan Modal Verbs
Modal verbs
seperti can, could, may, might, must, should, dan will sering
digunakan untuk menyampaikan maksud secara tepat.
·
Untuk
memberikan saran atau permintaan:
- Contoh: You should check the details before
submitting the form.
·
Untuk
menawarkan bantuan atau membuat permintaan:
- Contoh: Can I help you with that?
atau Could you assist me with
this?
Dalam tata bahasa Indonesia, modal verbs dikenal dengan istilah kata
kerja modal atau sering disebut juga sebagai kata bantu modal. Kata
kerja modal ini digunakan untuk memberikan nuansa makna tertentu pada kata kerja
utama, seperti keharusan, kemungkinan, kemampuan, izin, atau niat.
Beberapa contoh kata kerja modal dalam bahasa Indonesia:
- Harus -
menyatakan keharusan.
- Contoh: Anda
harus menyelesaikan tugas ini hari ini.
- Boleh -
menyatakan izin.
- Contoh: Apakah
saya boleh menggunakan ruangan ini?
- Dapat -
menyatakan kemampuan atau kemungkinan.
- Contoh: Saya
dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat.
- Mungkin -
menyatakan kemungkinan.
- Contoh: Dia
mungkin datang lebih awal besok pagi.
- Akan -
menyatakan niat atau rencana di masa depan.
- Contoh: Kami
akan menghadiri acara tersebut minggu depan.
- Ingin -
menyatakan keinginan.
- Contoh: Saya
ingin belajar lebih banyak tentang topik ini.
- Perlu -
menyatakan kebutuhan.
- Contoh: Kita
perlu menyelesaikan laporan ini secepat mungkin.
Kata kerja modal ini biasanya tidak dapat berdiri sendiri dan selalu
membutuhkan kata kerja utama untuk melengkapi maknanya.
4. Conditional Sentences
Conditional
sentences sering digunakan dalam transaksi untuk menyampaikan kemungkinan atau
konsekuensi dari suatu tindakan.
·
Type 1
(Real Condition):
- Contoh: If you pay today, we can give you a
discount.
·
Type 2
(Unreal Condition):
- Contoh: If I were you, I would choose the
premium package.
Dalam bahasa
Indonesia, conditional
sentences dikenal
dengan istilah kalimat
pengandaian atau kalimat bersyarat. Kalimat ini digunakan untuk menyatakan
suatu kondisi (syarat) yang harus dipenuhi agar sesuatu terjadi, atau untuk
menggambarkan situasi hipotetis, kemungkinan, atau konsekuensi dari suatu
kondisi tertentu.
Kalimat
pengandaian biasanya
terdiri dari dua bagian:
- Anak kalimat syarat (biasanya diawali dengan
kata penghubung seperti jika,
apabila, atau seandainya).
- Induk kalimat yang menyatakan akibat
atau hasil jika syarat tersebut terpenuhi.
Kalimat
pengandaian dalam bahasa Indonesia dapat dikategorikan berdasarkan
kesesuaiannya dengan realitas, mirip dengan conditional sentences dalam bahasa
Inggris:
1. Kalimat Pengandaian Tipe Nyata (Real Condition)
Mengacu pada
kondisi yang mungkin terjadi atau sesuai dengan kenyataan.
- Contoh: Jika kamu belajar dengan giat, kamu akan
lulus ujian dengan nilai tinggi.
- Syarat: Jika kamu belajar dengan giat.
- Akibat: Kamu akan lulus ujian dengan nilai
tinggi.
2. Kalimat Pengandaian Tipe Tidak Nyata (Unreal Condition)
Mengacu pada
situasi yang bertentangan dengan kenyataan atau bersifat hipotetis.
- Contoh: Seandainya saya memiliki waktu lebih
banyak, saya akan membantu Anda.
- Syarat: Seandainya saya memiliki waktu lebih
banyak.
- Akibat: Saya akan membantu Anda.
3. Kalimat Pengandaian Tipe Mustahil (Impossible Condition)
Mengacu pada
situasi yang tidak mungkin terjadi, biasanya digunakan untuk membahas hal-hal
di masa lalu yang tidak dapat diubah.
- Contoh: Jika saya tahu sebelumnya, saya tidak
akan melakukannya.
- Syarat: Jika saya tahu sebelumnya.
- Akibat: Saya tidak akan melakukannya.
Kata Hubung yang Digunakan dalam
Kalimat Pengandaian
- Jika
- Apabila
- Andaikata
- Seandainya
- Bilamana
Kalimat
pengandaian penting dalam komunikasi formal maupun informal untuk menyampaikan
maksud secara terstruktur dan logis.
5. Linking Words untuk Koherensi
Kata
penghubung membantu menyusun argumen atau penjelasan yang terstruktur.
·
Untuk
menambahkan informasi: and, also, moreover
- Contoh: We offer discounts for members, and we
also provide free shipping.
·
Untuk menunjukkan
kontras: but, however, on the other hand
- Contoh: This model is cheaper, but it has fewer
features.
·
Untuk
menjelaskan sebab-akibat: because, so, therefore
- Contoh: The meeting was postponed because the
presenter was unavailable.
Dalam bahasa
Indonesia, linking
words untuk
koherensi dikenal dengan istilah kata
penghubung atau konjungsi. Kata penghubung ini digunakan untuk
menghubungkan kata, frasa, klausa, atau paragraf sehingga tercipta hubungan
yang logis, koheren, dan terstruktur dalam teks atau percakapan.
Jenis-Jenis Kata Penghubung dalam
Bahasa Indonesia
Kata
penghubung atau konjungsi dikategorikan berdasarkan fungsinya, antara lain:
1. Kata Penghubung Penambahan
Digunakan
untuk menambahkan informasi atau ide.
- Contoh: dan, serta, juga, lagi pula, tambahan
pula
- Contoh Kalimat: Saya membeli buah apel dan jeruk di
pasar.
2. Kata Penghubung Perbandingan
Digunakan
untuk membandingkan dua hal.
- Contoh: tetapi, namun, sedangkan, sementara,
berbeda dengan
- Contoh Kalimat: Dia suka kopi, sedangkan saya lebih
suka teh.
3. Kata Penghubung Sebab-Akibat
Digunakan
untuk menunjukkan hubungan sebab dan akibat.
- Contoh: karena, sehingga, sebab, oleh karena
itu, maka
- Contoh Kalimat: Dia terlambat datang karena terjebak
macet.
4. Kata Penghubung Tujuan
Digunakan untuk
menyatakan maksud atau tujuan suatu tindakan.
- Contoh: agar, supaya, untuk, demi
- Contoh Kalimat: Kami bekerja keras supaya proyek ini
selesai tepat waktu.
5. Kata Penghubung Pilihan
Digunakan
untuk menunjukkan pilihan.
- Contoh: atau, maupun
- Contoh Kalimat: Apakah Anda ingin teh atau kopi?
6. Kata Penghubung Waktu
Digunakan
untuk menunjukkan hubungan waktu antara dua peristiwa.
- Contoh: ketika, setelah, sebelum, hingga,
sampai, selama
- Contoh Kalimat: Kami makan malam setelah matahari
terbenam.
7. Kata Penghubung Syarat
Digunakan
untuk menyatakan syarat atau kondisi.
- Contoh: jika, apabila, asalkan, bilamana
- Contoh Kalimat: Jika hujan berhenti, kita akan pergi ke
taman.
8. Kata Penghubung Penegasan
Digunakan
untuk mempertegas atau memberikan penekanan.
- Contoh: bahkan, malahan, apalagi, yaitu, yakni
- Contoh Kalimat: Dia sangat rajin, bahkan dia selalu
belajar hingga larut malam.
9. Kata Penghubung Konsekuensi
Digunakan
untuk menunjukkan akibat logis dari sesuatu.
- Contoh: jadi, akibatnya, oleh karena itu, dengan
demikian
- Contoh Kalimat: Dia tidak belajar, akibatnya nilainya
menurun.
Penggunaan
kata penghubung atau konjungsi yang tepat sangat penting untuk menciptakan teks
yang koheren, baik dalam penulisan maupun berbicara. Dengan memahami jenis dan
fungsinya, komunikasi dapat dilakukan dengan lebih jelas dan terstruktur.
6. Penggunaan Intonasi dan Stress
Meskipun
bukan bagian langsung dari tatabahasa, dalam berbicara transaksional, intonasi
dan penekanan pada kata tertentu penting untuk memperjelas maksud.
·
Intonasi
menaik untuk
pertanyaan:
- Contoh: Would you like coffee or tea?
·
Intonasi
menurun untuk
pernyataan:
- Contoh: The total amount is fifty dollars.
7. Frasa dan Ekspresi Penting
Beberapa
frasa siap pakai dapat membantu menyampaikan maksud dengan lebih lancar:
- Let me clarify... (Mari saya jelaskan...)
- I’d like to ask about... (Saya ingin bertanya
tentang...)
- Could you explain that again? (Bisa tolong jelaskan
lagi?)